Dibaca
102
kali
Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas'ud, saat ditemui usai menggelar Rapat Dengar Pendapat bersama pihak perusahaan pemilik kapal dan pengelola Sungai Mahakam, Senin (28/4/2025) malam (dok: ali/katakaltim)

Lalu Lintas Sungai Mahakam Ditutup, Legislator Kaltim Desak Perbaikan Jembatan dan Evaluasi Pengelolaan Sungai

Penulis : Ali
 | Editor : Agu
29 April 2025
Font +
Font -

SAMARINDAJembatan Mahakam Satu kembali ditabrak yang ke-23 kalinya pada Sabtu malam sekitar pukul 23:30. Akibatnya tiang pancang jembatan bengkok.

Warga Kaltim pun khawatir. Sebab masih trauma karena sebelumnya vender Jembatan Mahakam Satu hanyut akibat ditabrak tongkang bermuatan kayu pada 16 Februari 2025 lalu.

Belum juga dimulai pengerjaan vender yang menelan anggaran sekitar Rp35 M itu, Jembatan Mahakam Satu kembali ditabrak dengan kondisi tidak memiliki vender dan langsung mengenai tiang pancang jembatan.

Baca Juga: Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Husni Fahruddin (kiri) bersama Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud (kanan) (dok: fb/pribadi)Marak Dugaan BBM Oplosan, Wakil Rakyat Kaltim akan Panggil Pihak Pertamina

Menanggapi itu, Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas'ud, mengatakan dua insiden terakhir murni kelalaian pengelola Sungai Mahakam.

Baca Juga: Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud (kiri). Gubernur Kaltim terpilih, Rudy Mas’ud (kanan). (Dok: galang/katakaltim)Isu Nepotisme Bergulir: Adik Kakak Pimpin Kaltim, Begini Tanggapan Hasanuddin Mas’ud

"Selalu kejadiannya di luar jam pandu. Ini kejadian pada saat bukan jam pandu, jam 11 malam," ucapnya saat ditemui usai mengelar RDP bersama pihak penabrak dan pengelola Sungai Mahakam, Senin 28 April 2025, malam.

Hamas, sapaannya, menduga kuat ada oknum yang membekingi pihak perusahaan sehingga berani melanggar waktu pengolongan.

"Ada indikasi, menurut kita ini pengolongan diam-diam, berarti kan ada dong yang bermain mata, tidak mungkin berani kapal," duganya.

Pada RDP yang berlangsung dari pukul 20:00 hingga pukul 23:40 itu, semua pihak yang hadir menyepakati penutupan lalu lintas sungai untuk sementara hingga investigasi dan pengerjaan vender.

"Kita minta pada KSOP malam ini, tanda tangan bahwa kita setuju menutup sampai investigasi selesa," ucapnya.

Terkait keterlibatan Pemprov dalam pengelolaan lalu lintas Sungai Mahakam, Hamas mengatakan pihaknya masih akan membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk merumuskan Perda.

"Pada prinsipnya kami memahami, Perda apa yang mesti kami buat. Karena sebenarnya ada Perda, nomor 1 tahun 1989. Tapi itu ketuaan. Jadi itu perlu direvisi," pungkasnya. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >