KUBAR - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Barat menilai Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kaltim, lamban dalam menangani kerusakan jalan nasional yang melintas dalam kota Kabupaten Kubar.
Sementara kerusakan jalan nasional dibeberapa titik jalan dalam ibu kota Kabupaten, salah satunya dari tugu simpang raya sampai simpang tugu jam Thomas-Didik di SMKN 1 Sendawar, kondisinya sangat memprihatinkan dan menghambat aktivitas warga hingga menekan ekonomi masyarakat.
"Sudah kita desak dan kita pertanyakan ke BPJN Kaltim soal perbaikan jalan nasional di Kubar. Informasinya BPJN akan memulai perbaikan tahun ini," tegas Ketua DPRD Kubar, Ridwai, Jumat (12/9/2025).
Ia mengaku belum melihat tanda-tanda nyata di lapangan. Padahal, tender proyek yang diperkirakan menelan anggaran Rp225 miliar itu sudah dinyatakan rampung.
"Informasinya tender sudah selesai. Tapi yang kita lihat belum ada tanda-tanda perbaikan jalan nasional itu sampai saat ini," ujarnya.
Ridwai juga menyampaikan, BPJN Kaltim justru meminta DPRD Kubar mengirim surat ke Direktorat Jenderal Bina Marga agar penetapan pemenang tender bisa dipercepat.
Bahkan Pemerintah dan DPRD Kubar, sepakat untuk membantu perbaikan sebagian ruas jalan nasional dalam kota Sendawar, karena anggaran Negara tidak cukup untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh.
"Sebagian jalan nasional yang berada di lingkungan kota direncanakan diperbaiki menggunakan APBD Kubar. Kita juga tidak mau masyarakat menjadi korban kerusakan jalan nasional," katanya.
Menurutnya, anggaran pemerintah pusat tidak memadai untuk menutup kebutuhan perbaikan, sehingga Pemkab Kubar siap mengambil alih sebagian beban melalui dana daerah.
"Kemungkinan mereka dari arah tugu SMA N 1 Melak sampai ke Mentiwan. Dari situ baru kita Kabupaten nyambung sampai ke depan Toko Belawa, di Kecamatan Barong Tongkok," tandasnya.
Ketgam: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Barat, Ridwai. (dok: Akbar Razak).








