KUTIM — Biasanya, peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas dirayakan di kota-kota dengan upacara sedemikian rupa.
Kali ini berbeda. Ada sejumlah kelompok pemuda di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang mengambil “jalan lain” merayakan momen penting ini.
Mereka lah kelompok yang terhimpun dalam Rumah Kolaborasi. Komunitas anyar di Kutim ini membawa semangat baru kepada para murid di Sekolah Alam Dusun Melawan, Desa Pinang Raya, Kecamatan Sangatta Selatan.
Baca Juga: Kutim Muda Inovatif Ajak Pemuda Kolaborasi Menuju Kutai Timur Hebat
Kawasan sekolah alam melawan (dok: agu/katakaltim)
Rumah kolaborasi sendiri merupakan gabungan beberapa organisasi pemuda di Kutim seperti Kutim Muda Inovatif (KMI), Kutim Peduli, Forum Kutim Crative (FKC), Kreatif Fashion in Kutim (KRAST) dan The A Team.
Baca Juga: Superintendent Local Business Development KPC Sampaikan Kiat bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Kutim
Ramai-ramai mereka berkunjung ke kawasan sekolah tersebut dengan rute yang cukup sulit dilalui.
Ketua KMI Kutim, Ikhwan Abbas, mengatakan peringatan Hardiknas sengaja dilakukan pihaknya di sekolah yang masih dianggap terpencil di Kutai Timur, seperti Sekolah Alam Melawan.
"Karena Sekolah Alam Melawan ini lokasinya terpencil dengan akses yang sulit, setidaknya mengingatkan pemerintah bahwa ada generasi Kutim yang kesulitan mengeyam pendidikan," ungkap pria yang akrab disapa Ibas kepada Katakaltim di lokasi.
Ibas mengatakan, cukup kaget mengetahui terdapat sekolah dengan jumlah siswa yang cukup banyak namun berada di kawasan Taman Nasional Kutai (TNK) dengan akses tempuh yang sulit.
"Sebenarnya aneh juga, ada sekolah dan penduduk dalam kawasan TNK. Tapi menurut info mereka jarang ada yang lanjut sekolah ke jenjang SMP apalagi SMA," sebutnya.
Momen hari pendidikan ini, Ibas berharap pemerintah segera memikirkan dan mengambil tindakan untuk nasib para pelajar di daerah Melawan, juga kawasan terpencil lainnya di Kutim.
Senada dengan itu Ketua KRAST Kutim, Yusi Nudya, mengatakan perayaan Hardiknas ini juga mengingatkan bahwa kondisi pendidikan harus setara, baik dari segi kesempatan maupun fasilitas belajar.
"Mereka punya semangat belajar luar biasa, tapi tidak didukung dengan sarana yang memadai. Kita harap ada bantuan dan kesempatan yang sama dibuka untuk mereka,” ucapnya.
Dalam kunjungan tersebut para pelawan yang tergabung di dalam komunitas juga menyajikan sejumlah games dan pelajaran-pelajaran penting untuk peserta didik.
Para peserta didik juga diberikan hadiah atau sembako sebagai bentuk kepedulian sosial komunitas kepada warga di wilayah tersebut. (*)