BONTANG - Anggota Komisi A DPRD Kota Bontang, Muhammad Yusuf meminta keterangan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) yang dianggapnya viral di masyarakat, salah satunya Dinas Kesehatan (Dinkes).
"Hari ini kita ingin sharing saja, khususnya untuk hal-hal yang terkait dengan OPD yang lagi viral-viral di luar, terkait dengan kesehatan yaitu stunting yang katanya tinggi," kata Yusuf, saat rapat Komisi A bersama mitra kerja, Senin (21/10).
Menurutnya, hal tersebut perlu disampaikan dan didengarkan kebenarannya, sebagai mitra kerja untuk Komisi A DPRD Kota Bontang.
Menanggapi itu Sekretaris Dinkes Bontang, Cahyo Hadi Wicaksono, mengatakan terkait stunting pihaknya saat ini tengah melaksanakam cleaning data.
Baca Juga: Mangkir Dua Kali, Kepala Dinkes Bontang Kena Kartu Kuning dari DPRD
"Yang tadinya di angka 22% namun setelah dicleaning data dan turun ke lapangan melalui operasi timbang dan sebagainya, berada di angka 19%," kata Cahyo.
Dia menambahkan, pihaknya juga terus melakukan sinergi dengan OPD yang ada. "Leadernya penanganan stunting itu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB)," jelasnya.
Sementara Dinas Kesehatan, kata Cahyo, hanya merupakan supporting. "Teman-teman teknis seperti bidang Kesmas juga terus berusaha di lapangan pak bersinergi dengan perusahaan terkait CSR nya untuk stunting."
Dia juga menginformasikan, Kepala Dinkes tidak sempat hadir, lantaran tengah rapat finalisasi BLUD bersama UPT. "Alhamdulillah semua UPT Puskesmas dan Lab Kesda kita sudah BLUD, dan ini mix dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang juga tidak kalah urgennya," terang Cahyo.
Pimpinan Rapat Komisi A, Ubayya Bengawan, menegaskan meski stunding di Bontang mengalami penurunan namun di masih menjadi yang tertinggi di Kalimantan Timur.
"Sekarang sudah di posisi angka 19%, tapi ini masih yang tertinggi ya di Kaltim?" cecarnya. (Adv)