Payload Logo
DPRD Kutim
Bapokting
Dilihat 748 kali

Sidak Bapokting jelang Nataru 2026 di salah satu toko beras Sangatta oleh Disperindag dan Forkopimda Kutim (dok:caca/katakaltim)

Pejabat Kutim Sidak Harga Bapokting Jelang Natal dan Tahun Baru

Penulis: Salsabila | Editor: Agu
19 Desember 2025

KUTIM — Pejabat Kutai Timur (Kutim) gelar inspeksi dadakan (Sidak) harga bahan pokok penting (Bapokting) jelang natal dan tahun baru (Nataru), Jumat 19 Desember 2025

Sidak tersebut dilakukan oleh Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Kutim, beserta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) berlangsung di Pasar Induk Sangatta Utara.

Hasil sidak ditemukan sebagian besar bahan pokok di pasar Induk Sangatta mengalami kestabilan harga.

"Alhamdulillah semua terbilang stabil dan pasokan aman," jelas Vita Nurhasanah, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian di Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kutim, mewakili TPID.

Harga cabai sekitar Rp45 ribu per kilo. Daging ayam Rp45 ribu per kilo dan daging sapi Rp160 ribu.

Para pedagang menyebut dimungkinkan tidak ada kenaikan jelang tahun baru, mengingat stok bahan pokok juga tersedia.

"Harganya normal, dan tidak naik sampai nanti di tahun baru," jelas salah satu pedagang daging sapi, Sabri kepada Katakaltim.

Sementara untuk harga ikan per hari ini, dibanderol dengan harga Rp45 ribu untuk Tuna dan Rp35-45 ribu untuk Tongkol.

Nataru

"Sebenarnya harganya tidak tentu, karena cuaca pasti berpengaruh ke jumlah tangkapan, tapi biasanya kalau jelang tahun baru, ikan pasti harganya naik Rp5-10 ribu per jenisnya," kata Ica, pedagang lainnya.

Selain di pasar Induk, pemerintah juga melakukan sidak ke agen penjual beras di poros Yosudarso. Katanya harga jual yang sesuai HET.

Ipung, pemilik toko Pulau Mas menyebut ketersediaan berasnya masih sangat cukup untuk kebutuhan Nataru. Begitu juga dengan harga gula tepung dan bahan pokok lainnya.

"Semua aman. Tidak ada keluhan masyarakat. Karena memang stoknya sudah kita siapkan semua," jelasnya.

Harga beras masih sesuai HET Rp15.400 untuk beras premium. Dengan jangkauan edaran hingga ke Rantau Pulung, Bengalon, Kaliorang, Tepian Langsat, Sangkima.

"Yang kita jual memang hanya premium. Karena medium harganya tidak begitu jauh berbeda, sementara biaya distribusi juga melambung, lalu kita mau jual bagaimana, dia kan juga ada HET-nya, tidak berani kita jual di atas itu," pungkasnya.

Sementara untuk ketersediaan BBM, pihak SPBU Yosudarso, Haedir mengaku semua BBM mulai Pertalite, Pertamax, hingga Solar juga aman untuk kebutuhan Nataru. Termasuk ketersediaan gas.

"Kalau kemarin, sempat sulit dapat pertamax itu karena ada masalah dari distribusi Balikpapan, cuma sekarang sudah lancar," tukasnya.

Di samping itu Kepala Disperindag Kutim, Nora Ramadhani, megimbau masyarakat agar tetap bijak dalam membeli.

"Kelangkaan itu terjadi kalau kita tidak bisa menahan untuk membeli sesuai kebutuhan, jadi saya minta masyarakat untuk bijak dalam membeli barang," tukasnya. (Cca)