BONTANG — Tim Security Kamtib perusahaan mendapati tiga pekerja kontraktor alih daya (TA) berada di dalam mobil operasional. Mereka diduga mengonsumsi minuman keras.
Dari pemeriksaan lanjutan, ketiga pekerja dinyatakan positif mengandung zat Amphetamine dan Methamphetamine berdasarkan hasil tes urine.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 17 Desember 2025. Ketiganya langsung diserahkan kepada Satuan Reserse Narkoba Polres Bontang untuk penanganan lebih lanjut.
Ketiga pekerja tersebut masing-masing berinisial DSN, AR, dan J, dengan latar belakang profesi sebagai driver, helper, dan pekerja painting di perusahaan mitra.
Dari penggeledahan, petugas menemukan sejumlah barang yang diduga berkaitan dengan penyalahgunaan narkotika.
Seperti alat hisap, pipet kaca, sedotan plastik, serta plastik bening kosong yang disimpan di dalam sarung tangan hitam.
Salah satu pekerja mengaku mengonsumsi sabu karena ajakan rekan kerja. Pekerja lainnya menyebut alasan klasik dunia kerja. Katanya agar kuat begadang saat menjalani shift malam.
Sementara satu pekerja lainnya mengaku mengonsumsi narkotika karena pengaruh pergaulan saat membantu rekannya di kawasan pelabuhan.
Polisi membeberkan bahwa satu pun dari mereka mengetahui secara pasti asal barang haram tersebut.
Nama-nama yang disebut sebagai pemberi atau perantara kini berada di luar jangkauan, berpindah kota, atau bekerja sebagai nelayan yang kerap melaut keluar daerah.
Kasat Resnarkoba Iptu Larto, menegaskan penanganan kasus ini tidak semata-mata berorientasi pada penindakan hukum, tetapi juga pada upaya pemulihan dan pencegahan.
“Kami tidak hanya fokus pada proses hukum, tetapi juga menitikberatkan pada upaya pemulihan. Ketiga yang bersangkutan akan kami serahkan ke BNN Kota Bontang untuk menjalani assessment oleh Tim Assessment Terpadu,” tegasnya.
Saat ini, Sat Resnarkoba tengah menelusuri asal-usul narkotika yang dikonsumsi para pekerja, sekaligus berkoordinasi untuk menyerahkan mereka ke BNN Kota Bontang guna menjalani assessment Terpadu. (Yub)
