Payload Logo
m-376620251125185740135.jpg
Dilihat 0 kali

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman bersama Disdikbud Kutim meninjau langsung penyaluran MBG kali pertama di Sangatta Utara, Senin 15 September 2025 (dok; caca/katakaltim)

Perdana di Kutai Timur, Distribusi MBG Dipantau Bupati

Penulis: Salsabila Resa | Editor: Agu
15 September 2025

KUTIM — SMA Negeri 2 Sangatta Utara, menjadi salah satu dari 8 lokasi penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin 15 September 2025. Ada 814 porsi yang didistribusikan ke sekolah ini.

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutim, Mulyono, turut hadir memantau pelaksanaan MBG hari pertama.

"Jadi infonya hari ini ada 2.274 porsi yang diproduksi dari dapur Kabo Jaya, dan ada 8 sekolah penerima manfaat," jelasnya.

Ardiansyah juga menyempatkan diri mengunjungi dapur produksi MBG yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN) di Gang Mawar Desa Swarga Bara, Sangatta Utara. Ardiansyah menilai dapur itu sudah representatif.

"Artinya dari sisi infrastrukturnya semua tersedia, meskipun tadi saya arahkan ini dapur ini harusnya betul-betul terjaga dengan baik jangan sampai terkontaminasi dengan yang dari luar masuk sembarangan," kata Ardiansyah.

Ia mengingatkan jangan sampai terjadi keracunan makanan, sebagaimana yang terjadi di daerah lain.

Bupati juga mengimbau dalam produksinya, para owner dapur MBG, memanfaatkan bahan makanan lokal yang langsung dari petani Kutim.

"Kerja sama dengan para-para petani kita yang ada. Petani, peternak ya. Karena memang mereka akan menyiapkan bahan-bahan bakunya seperti sayur, kemudian telur dan lain-lain," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Tiara Rapiernia A, mengatakan untuk di Kutim ditarget akan berdiri 42 titik dapur. Sementara saat ini baru 3 dapur yang mulai beroperasi.

"Tiga wilayah tersebut Swargabara, kedua ada di APT Pranoto yang ketiga ada di Dayung. Masing-masing penerima manfaatny paling jauh 6 km. Dengan jarak waktu tempuh kurang lebih 20 menit," tambahnya.

Ditambahkan Bupati, mengingat ketiga dapur tersebut berada di Sangatta Utara, bukan berarti terjadi pembedaan perlakuan bagi penerima manfaat.

Namun menurutnya, ini mengikuti kesiapan pemilik dapur untuk segera melakukan peluncuran operasional. (Cca)