Payload Logo
DPRD Kutim
Manager Communication PT PLN UID Kaltimtara, Darry Giovanno
Dilihat 695 kali

Manager Communication PT PLN UID Kaltimtara, Darry Giovanno, memberikan penjelasan kepada awak media saat kunjungan ke fasilitas BESS 8 MW di kawasan IKN, Selasa (16/12/2025). (dok : Han/kk)

PLN Siapkan BESS 8 MW untuk Jamin Keandalan Listrik Istana Presiden di IKN

Penulis: Han | Editor:
17 Desember 2025

Nusantara — PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimtara) menyiapkan Battery Energy Storage System (BESS) berkapasitas 8 megawatt (MW) sebagai sistem cadangan listrik di kawasan Istana Presiden, Ibu Kota Nusantara (IKN). Kehadiran fasilitas ini menjadi bagian dari upaya PLN menjaga keandalan pasokan listrik di pusat pemerintahan negara yang baru.

BESS yang berlokasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN tersebut telah diresmikan pada Oktober 2025. Fasilitas ini dirancang untuk beroperasi secara otomatis dan berfungsi sebagai sistem back up ketika terjadi gangguan pada jaringan transmisi utama.

Manager Communication PT PLN UID Kaltimtara, Darry Giovanno, menjelaskan bahwa BESS berperan penting dalam memastikan pasokan listrik tetap stabil, khususnya untuk objek vital nasional seperti Istana Presiden.

“BESS ini kami siapkan untuk menjaga keandalan listrik di Istana Presiden. Jika terjadi gangguan pada sistem transmisi, BESS akan langsung mengambil alih pasokan secara otomatis tanpa jeda, sehingga tidak menimbulkan pemadaman ataupun kedip listrik,” ujar Darry saat media visit di fasilitas BESS 8 MW IKN, Selasa (16/12/2025).

Darry menegaskan, kehadiran BESS tidak mengubah struktur sistem kelistrikan yang telah dibangun sebelumnya di IKN. Saat ini, pasokan listrik kawasan ibu kota baru tersebut telah terintegrasi dengan sistem kelistrikan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara melalui jaringan transmisi dan gardu induk yang beroperasi normal.

“Secara sistem, tidak ada perubahan. IKN sudah terhubung dengan sistem Kaltim-Kaltara. BESS ini sifatnya sebagai penguat atau lapisan pengaman tambahan, khususnya untuk lokasi strategis,” jelasnya.

Dengan kapasitas mencapai 8 MW, BESS tersebut dinilai lebih dari cukup untuk menopang kebutuhan listrik Istana Presiden yang diperkirakan hanya sekitar 1 MW. Dalam kondisi darurat, energi yang tersimpan mampu menyuplai listrik hingga delapan jam penuh.

“Kapasitasnya memberi ruang aman yang panjang. Energi tersimpan memungkinkan operasional Istana Presiden tetap berjalan sambil PLN melakukan pemulihan sistem utama,” tambah Darry.

Dari sisi teknologi, BESS IKN telah dilengkapi sistem digital terkini dan dipantau secara real time dari pusat pengaturan PLN di Balikpapan. Dengan sistem otomatis tersebut, pengoperasian di lapangan tidak membutuhkan banyak personel.

“Pemantauan dilakukan dari pusat kontrol. Di lokasi hanya diperlukan satu hingga dua personel untuk pengawasan berkala,” ungkapnya.

Ke depan, PLN membuka peluang pemanfaatan BESS untuk mendukung pasokan listrik fasilitas-fasilitas vital lainnya di kawasan IKN, seiring dengan terus berkembangnya pembangunan ibu kota negara.

Selain meninjau fasilitas BESS, rombongan media juga diajak melihat langsung Gardu Induk Gas Insulated Switchgear (GIS) 4 yang menjadi salah satu infrastruktur utama penyuplai listrik ke kawasan IKN.