Mantan Wali Kota Bontang 2 periode yang kini menjabat sebagai Ketua Komite I DPD RI (dok: pribadi)

Politisi Senior Kaltim Soroti Rencana Pembangunan Pabrik Amonium Nitrat di Kota Bontang

Penulis : Agung
24 January 2025
Font +
Font -

BONTANG — Politisi senior Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Sofyan Hasdam menyoroti rencana pembangunan pabrik untuk bahan baku alat peledak di Kota Bontang.

Ia melontarkan tanggapannya usai mengetahui rencana PT. Bontang Nitra Perkasa (BNP) akan memproduksi amonium nitrat di Kota Taman.

Ketua Komite I DPD RI itu menyampaikan bahwa sekalipun investasi ini tampak menguntungkan, namun membutuhkan kajian mendalam.

Baca Juga: Mantan Wali Kota Bontang, Andi Sofyan Hasdam (aset: ag/katakaltim)Pembangunan Kota Bontang Beberapa Tahun Terakhir, Sofyan Hasdam: Yahhh Banyaklah

“Ini perlu kajian cermat. Kita senang kalau ada investasi,” ucapnya kepada katakaltim, Jumat 24 Januari 2025.

Baca Juga: Pjs Wali Kota Bontang Munawwar (aset: sandi/katakaltim)Tutup Festival Kebangsaan, Pjs Wali Kota Bontang Serukan Persatuan dalam Momentum Pilkada

Mantan Wali Kota Bontang 2 periode itu belum meyakini betul pabrik bahan peledak dibangun di Kota Bontang yang kondisi geografisnya ini sangat kecil.

“Tapi Bontang yang sekecil ini apa belum berlebihan kapasitasnya pabrik bahan peledak?,” cecarnya.

Diketahui, PT. BNP sebagai perusahaan yang bergerak di bidang bahan peledak, rencana akan memproduksi amonium nitrat dengan kapasitas 180 ribu ton dan asam nitrat dengan kapasitas produksi 140 ribu.

“Guna memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat,” tulis akun instagram @kemhan dikutip Jumat 24 Januari 2025.

Untuk memastikan itu, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kementerian Pertahanan (Kemhan), Mayjen TNI Piek Budyakto, bersama pihak Perizinan PTSP Kaltim, telah mengunjungi lokasi rencana pembangunan pabrik Amonium Nitrat (Phrill) di Kota Bontang pada Selasa 21 Januari 2023.

Dirjen Pothan pun mengapresiasi rencana pembangunan pabrik ini sebagai langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada impor, terutama di sektor bahan baku industri bahan peledak.

“Pabrik ini dinilai memiliki peran penting dalam mendukung kebutuhan nasional, baik untuk pertambangan, infrastruktur, maupun kepentingan pertahanan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala DPM-PTSP Kota Bontang Muhammad Aspiannur saat dihubungi katakaltim mengatakan belum mengetahui pasti rencana ini.

“Biasanya kami diundang. Ndak tau ini nda ada dikomunikasikan. Baru rencana mungkin. Karena belum ada diundang rapat,” ucapnya singkatnya.

Mengutip Bontangpost.id, tahun lalu Joko Widodo sempat meresmikan pabrik amonium nitrat milik PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) di Bontang pada 29 Februari 2024.

Pabrik amonium nitrat oleh perusahaan patungan BUMN PT Dahana dan PT Pupuk Kaltim ini, berlokasi di Kaltim Industrial Estate (KIE) Kelurahan Loktuan, Kecamatan Bontang Utara.

PT KAN merupakan perusahaan patungan antara PT Dahana dan PT Pupuk Kaltim, PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN). Dengan nilai investasi pembangunan pabrik mencapai Rp1,2 triliun, dapat memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak per tahun.

Selain itu, dapat memproduksi asam nitrat sebesar 60 ribu ton per tahun. Dan diklaim dapat mengurangi ketergantungan atas bahan baku alat peledak dari diimpor dari luar negeri. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >