Payload Logo
-120320251125185511276.jpg

Pejabat fungsional Penata KKB Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kubar, Arbayanti. (dok: Akbar Razak/katakaltim)

Program KB Laki-Laki di Kubar Sepi Peminat, Hanya 3 Pengguna

Penulis: Akbar | Editor: Agu
2 September 2025

KUBAR — Partisipasi laki-laki dalam program keluarga berencana (KB) di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) tampaknya kurang diminati.

Pasalnya, sejak program ini diluncurkan, hingga saat ini hanya 3 orang yang menggunakan KB berupa metode operasi pria (MOP) atau vasektomi.

Pejabat fungsional Penata KKB Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kubar, Arbayanti mengatakan program KB MOP ini memang tidak diminati laki-laki. Alasannya pun beragam.

"Alasan salah satunya adalah mereka memang tidak berminat mengikuti KB MOP itu. Untuk program laki-laki yang MOP itu memang peminatnya sangat sedikit karena tahun 2023-2024 kita hanya mendapatkan tiga akseptor untuk KB laki-lakinya," ujar Arbayanti kepada Katakaltim saat ditemui, Selasa (2/9/2025).

Ia mengakui program ini terbilang sulit digalakkan kepada kaum laki-laki karena tingkat kemauan masih sangat rendah. Padahal, pihaknya aktif memberikan penyuluhan terkait vasektomi tersebut.

"Iya karena memang masih sulit, karena kita sudah berupaya untuk memberikan penyuluhan terkait dengan vasektomi ini, tetapi memang tingkat kemauan dari kaum laki-laki itu masih sangat rendah," akuinya.

Selain itu, pihaknya juga kerap mengampanyekan KB laki-laki tersebut setiap ada kunjungan hingga saat momen kegiatan. Namun karena tingkat ketakutan laki-laki terhadap vasektomi sangat tinggi, sehingga mempengaruhi cakupan.

"Cuma tingkat ketakukanya laki-laki sangat tinggi mereka mengkhawatirkan bahwa dengan ikut vasektomi itu nanti akan mengurangi lividonya dan sebagainya, padahal kita sudah jelaskan walaupun mengikuti program vasektomi itu tidak akan mempengaruhi vido," jelasnya.

Menurutnya, KB menjadi tanggung jawab pasangan suami istri sehingga program itu tidak dibebankan kepada perempuan saja. Namun perlu adanya partisipasi laki-laki.

"Sebenarnya vasektomi itukan diperuntukkan untuk keluarga yang memang benar-benar sudah mantap ya, sudah tidak menginginkan adanya penambahan anak misalnya anaknya sudah lebih dari dua kemudian sebagai partisipasi laki-laki kan bisa mengikuti program tidak harus wanita terus," ungkapnya.

Dia menilai, kalangan laki-laki saat ini hanya memiliki dua pilihan kontrasepsi, yakni kondom dan MOP atau vasektomi.

Masih banyak yang takut melakukan MOP karena khawatir tidak bisa mendapat kenikmatan saat berhubungan seksual dengan pasangannya. Padahal hal itu tidak benar.

"Sebenarnya itu persepsi salah ya kalau kita mengenal lebih jauh tentang vasektomi itu sebenarnya tidak ada dampak kearah sana, bisanya dari segi livido, tetap sama justru terjadi peningkatan frekuensi ya untuk lividonya. Kemudian untuk yang tidak ada gairahnya sebenarnya itu hanya mitos saja," terangnya.

Lebih lanjut, untuk mendorong keberhasilan program vasektomi tersebut, pihaknya akan mengenjot sosialisasi secara maraton. Hal ini dianggap cukup efektif.

"Ya kita tetap terus bersosialisasi di setiap ada pertemuan, ada momen untuk menggalakkan vasektomi. Nah itu salah satu upaya kita untuk meningkatkan kaum laki-laki untuk di KB vasektomi itu," tandasnya. (*)