Payload Logo
a-173820251125185457374
Dilihat 0 kali

Reses Ketua DPRD Kutim di Jalan Panjaitan Sangatta Utara (dok:caca/katakaltim)

Serap Aspirasi di 3 Titik Sangatta Utara, Ketua DPRD Kutim Diberondong Permintaan Warga

Penulis: Salsabila Resa | Editor: Agu
31 Agustus 2025

KUTIM — Ketua DPRD Kutim, Jimmi, menggelar reses di 3 titik Sangatta Utara. Politisi PKS itu pun diberondong aneka permintaan.

Ada puluhan aspirasi yang disampaikan warga sejak berlangsungnya reses mulai Sabtu 30 Agustus 2025 kemarin.

Kepada warga, Jimmi berkomitmen akan mengawal segala aspirasi yang disampaikan.

Ia menyatakan tegas bahwa Wakil Rakyat merupakan jembatan untuk mengawal pembangunan yang diselenggarakan pemerintah.

"Di sini anggota DPRD itu menjadi jembatan untuk menyampaikan pelaksanaannya kepada pemerintah. Jadi, yang mengeksekusi nanti usulan masyarakat itu adalah pemerintah. Wakil rakyat yang mengawal," ucapanya.

Diketahui, reses yang ketiga dilakukan di JL. Panjaitan Gg. Panjaitan 5 No.08 RT. 35 Desa singa Gembara, Kecamatan Sangatta Utara, Minggu 31 Agustus 2025, malam.

Ada beragam aspirasi yang disampaikan masyarakat, di antaranya infrastruktur jalan Panjaitan dan Jalan Nasution yang masih terbilang rusak.

"Ini wajah RT kami pak, Katolik Center ada di sana, SMP 2 juga ada di sini. Dan yang membingungkan pejabat desa kami tinggal di sini tapi jalannya masih seperti itu," ucap warga.

Selain itu warga juga mengharapkan penambahan daya listrik di RT 35. Kepala RT mengatakan bahwa tidak sedikit masyarakat yang mengeluhkan minimnya daya listrik di daerah ini.

"Hampir setiap hari ada laporan masyarakat, yang menelepon alami kerusakan elektronik seperti TV, nah mungkin ini karena kurangnya daya," ujarnya.

Menanggapi permintaan itu, Jimmi sampaikan pihaknya akan segera koordinasi dengan pihak PLN.

Dalam pertemuan itu, ada pemuda yang mengusul hadirkan sport center. Ibu-ibu juga meminta agar majelis taklim di daerah tersebut mendapat support pemerintah.

Sebelumnya, Jimmi juga menerima usulan saat menggelar reses di Gang Masjid, dihadiri ketua RT 14, 28, 54 dan Kepala Desa Persiapan Singa Karta, pagi tadi.

Masyarakat meminta agar segera diadakan mobil penghisap pasir yang menumpuk di dalam parit.

"Di Samarinda itu sudah ada tapi kayaknya Sangatta belum ada. Ini sudah berulang kali kami usulkan sebelumnya ke dewan yang daerah maupun provinsi yang juga reses, tapi sampai sekarang belum ada," ucap Syukur warga RT 54.

Ia menjelaskan, pasir yang menumpuk dalam parit berpotensi menyebabkan banjir saat hujan karena air yang meluap.

Selain itu ia juga meminta percepatan pembangunan pelabuhan. "Biar ongkos masyarakat ke jawa atau dari mana mau kesini itu lebih murah," tambahnya.

Warga lainnya meminta agar disampaikan kepada pemerintah saat membuat parit menggunakan orang yang kompeten.

"Jangan asal-asalan," ujarnya.

Sementara itu, mewakili usulan perempuan, Ida warga RT 15 menyampaikan mereka membutuhkan fasilitasi untuk berkarya.

Terlebih RT 15 merupakan Juara Kampung beragam (Bersih, Aman, dan Gemar Menanam) dan juga Juara bank sampah.

"Kami ini mendukung program ketahan pangan, tapi sudah pada tua. Kita suka menanam tapi tidak ada lahan, gak ada modal untuk hidroponik. Tanam cabe dan lainnya juga pake lahan warga yang kosong, mungkin ada solusi dari pemerintah," pintanya. (*)