BALIKPAPAN — Pemkot Balikpapan menyiapkan program strategis pembangunan jembatan penghubung antara wilayah Balikpapan Barat dan kawasan industri Kariangau.
Katanya untuk mengurai kemacetan sekaligus meningkatkan konektivitas antar wilayah, terutama di kawasan padat seperti Muara Rapak dan Kilometer 5, Balikpapan Utara.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, mengatakan, proyek ini menjadi solusi jangka panjang mengurai kemacetan sekaligus memperkuat konektivitas kawasan industri.
Baca Juga: DKUMKMP Kota Balikpapan Gelontorkan Rp8 Miliar untuk UMKM
“Kami siapkan anggaran sekitar Rp600 miliar, dan kita targetkan selesai dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan,” ucapnya kepada awak media, Rabu 14 Mei 2025.
Dia menyatakan pentingnya aspek keberlanjutan dalam pembangunan infrastruktur.
Dalam pelaksanaannya proyek akan memperhatikan dampak lingkungan hidup.
Khususnya terhadap kawasan mangrove yang tersebar di sepanjang jalur rencana pembangunan tersebut.
“Kita tidak bisa asal bangun. Harus memperhatikan dampak lingkungan, termasuk ketinggian konstruksi dan jalur yang menembus kawasan Tanah Kering,” tukasnya. “Proyek ini juga akan melibatkan kontraktor lokal nanti,” sambungnya.
Kata dia, kelestarian ekosistem sekitar, terutama di kawasan pesisir sebagai habitat mangrove dan nilai ekologis tinggi, harus dijaga.
Sehingga pada perencanaan teknis, Pemkot akan melibatkan tenaga ahli lingkungan memastikan tidak ada kerusakan yang ditimbulkan oleh proyek tersebut.
“Harapannya, proses pembangunan dapat dimulai pada akhir tahun ini atau paling lambat awal 2026. Tergantung pada kesiapan teknis dan pembebasan lahan,” ungkapnya.
Proyek ini juga diproyeksikan sebagai solusi permanen mengurangi beban lalu lintas dari dan menuju kawasan pelabuhan serta industri di Kariangau.
Yang selama ini menjadi salah satu penyumbang kepadatan lalu lintas di ruas-ruas utama kota.
Menurut Rahmad, pembangunan jembatan ini juga akan membuka akses baru bagi distribusi logistik, mempercepat waktu tempuh antarwilayah.
Dan menjadi pendorong pertumbuhan kawasan industri baru di Balikpapan Barat.
“Kita ingin Balikpapan menjadi kota yang tidak hanya berkembang dari sisi ekonomi. Tapi juga nyaman dan lancar secara mobilitas,” terangnya. (*)