Sudirman Latif, Asisten III Bidang Administrasi Umum Kabupaten Kutim. (aset: caca/katakaltim.com)

Sudirman Latif Tekankan Pentingnya Pencegahan Pungli

Penulis : Caca
19 November 2024
Font +
Font -

KUTIM — Pada era pemerintahan saat ini, isu pungutan liar (pungli) menjadi perhatian serius bagi setiap instansi publik.

Sudirman Latif, Asisten III Bidang Administrasi Umum Kabupaten Kutim, menegaskan bahwa tidak boleh ada ruang bagi praktik pungli di lingkungan manapun, terutama di lembaga-lembaga pemerintah.

”Terkait dengan pencegahan pungutan liar, pemberantasan pungutan liar, dan grafikasi. Bagaimana pencegahan pungutan liar itu di jajaran masing-masing KPD,” ujarnya kepada awak media belum lama ini.

Baca Juga: Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kutim, Poniso Suryo Renggono saat ditemui awak media. (aset: caca/katakaltim.com)Pemkab Kutim Komitmen Membangun Wilayah Perbatasan

Dia mengatakan, kesadaran merupakan urgensi untuk mencegah dan memberantas praktek korupsi seperti pungli tersebut, langkah-langkah preventif harus diterapkan secara konsisten.

Hal ini tercermin dari upaya yang dilakukan oleh Sudirman dalam menggarisbawahi pentingnya strategi preemtif guna melindungi integritas sistem administrasi publik.

Dalam konteks inilah konsep gratifikasi turut dipertimbangkan sebagai bagian integral dari penanganan masalah korupsi.

“Kami benar-benar berupaya untuk mencegah tindakan korupsi di seluruh tingkatan pemerintahan, termasuk di tingkat kepala dinas,” katanya.

“Kami terus melakukan sosialisasi kepada mereka untuk tidak melakukan tindakan yang mengarah pada gratifikasi atau menerima hadiah yang berkaitan dengan jabatannya,” sambungnya.

Untuk itu Sudirman Latif sangat mengapresiasi Tim Saber Pungli Kutim yang menggelar sosialisasi pencegahan pungli dan gratifikasi yang dikomandoi oleh Wakapolres Kutim.

“Kami sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini sebagai bagian dari upaya pencegahan korupsi. Seperti kita ketahui, gratifikasi dan pungli adalah akar dari tindak pidana korupsi,” katanya.

“Jika tindakan tersebut dibiarkan, meskipun awalnya kecil, lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan yang merugikan banyak pihak”, pungkasnya. (Adv)

Font +
Font -