Dibaca
Loading...
kali
Anggota DPRD Kubar, Adrianus (dok: hadi/katakaltim)

Warga Kubar Masih Mengeluhkan Tingginya Harga Elpiji 3 Kg, DPRD akan Panggil Agen dan Dinas Terkait

Penulis : Hadi
 | Editor : Agung
11 February 2025
Font +
Font -

BERAU — Warga Kutai Barat (Kubar) masih resah dengan lonjakan harga Elpiji 3 Kg.

Beberapa kios mematok harga Rp38.000 hingga tembus Rp40.000 per 1 tabung.

Lisa, warga Simpang Raya, mengungkapkan keluh kesahnya atas harga Elpiji yang melambung tinggi.

Baca Juga: Kantor Disnakertrans Kubar (aset: hadi/katakaltim)Disnakertrans Kubar Layangkan Komentar ke Wakil Rakyat Soal Rencana Pengadaan Pelatihan Komputer di BLK

"Harga pasaran tabung gas 3 Kg saja tahun 2024 sudah mencapai Rp35 Ribu dan di tahun 2025 ini sudah Rp40 Ribu," curhatnya kepada katakaltim, Senin 10 Januari 2025.

Baca Juga: Legsilator Kabupaten Berau Oktavia (aset: syam/katakaltim)UMK Diprediksi Bertambah, Legislator Berau Oktavia Minta Kawal Perusahaan Pastikan Penerapan Gaji yang Sesuai

Diketahui, harga dari pangkalan untuk tahun 2024 senilai Rp33 Ribu, dan dijual Rp35 ribu.

Sedangkan di 2025 harga pangkalan naik menjadi Rp35 ribu. Sehingga beberapa warung pun ikut menaikkan harganya menjadi Rp40 Ribu.

Menurut Keputusan Bupati Kubar Nomor 542/K.1276/2022, HET Elpiji 3 kg di beberapa kecamatan bervariasi.

Barong Tongkok, Melak, Bentian Besar, Nyuatan, Sekolaq Darat, Linggang Bigung, Mook Manaar Bulatn Rp27 ribu per tabung.

Di Bongan seharga Rp22.000, Jempang dan Siluq Ngurai Rp24.000, Penyinggahan dan Muara Lawa Rp 25.000.

Sementara di Di Muara Pahu dan Damai Rp26.000, Tering dan Long Iram seharga Rp 28.000 per tabungnya.

Anggota DPRD Kubar Komisi II Adrianus, pun berkomentar atas persoalan ini.

Dia menilai kenaikan harga karena kurangnya pengawasan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Yah Seharusnya pemerintah memantau dan mengontrol, mulai dari agennya, pangkalan, sampai ke pengecer. Jika tidak ada pengontrolan maka masyarakat yang menjadi imbasnya,” ucapnya.

Adrianus mengatakan keluhan warga seharusnya direspons cepat.

Jangan sampai mereka yang harusnya mendapatkan subsidi malah dibebani dengan harga mahal.

Atas kejadian ini, dia mengaku bersama dewan lainnya akan memanggil pihak terkait untuk rapat dengar pendapat (RDP).

"Kami akan panggil dinas terkait dan agen Elpiji melalui RDP di DPRD. Persoalan ini jangan sampai dibiarkan berlarut-larut," tegasnya. (Hadi)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >