Ilustrasi air keruh (dok: meta AI)

Warga Tenggarong Komplain Air Keruh hingga Bau, PDAM: Itu Musiman

Penulis : Akbar
 | Editor : Agu
20 February 2025
Font +
Font -

KUKAR — Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mahakam menuai sorotan para pelanggan. Sebab kualitas airnya keruh hingga mengeluarkan bau tak sedap.

Fenomena ini terjadi di Tenggarong, Kutai Kartanegara. Keluhan tersebut kali pertama diunggah oleh akun Instagram @infokukar pada Kamis 20 Februari 2025.

Dalam postingannya, akun tersebut menjelaskan keluhan para konsumen. Menurutnya, air yang mengalir ke rumah warga berwarna coklat dan berbau. Mirisnya lagi, air PDAM juga kadang tidak mengalir.

"Rame warga Tenggarong dan sekitarnya mengeluhkan terkait layanan air PDAM yang sering mati dan kualitas air yang berbau dan berwarna coklat, keluhan tersebut banyak disampaikan oleh pelanggan PDAM di berbagai platform media sosial seperti Facebook dan Instagram mereka mengeluhkan pelayanan dari PDAM yang kurang maksimal seperti air tidak mengalir hingga berhari-hari hingga kualitas air yang mengalir ke rumah mereka berwarna coklat dan berbau," tulis @infokukar yang dikutip Katakaltim.

Kondisi ini juga disampaikan salah satu pelanggan PDAM melalui akun Instagram @sopyan141278. Menurutnya, air baru dapat mengalir pada malam hari.

Baca Juga: Satuan Samapta Polres Kutai Kartanegara (Kukar) melaksanakan patroli rutin di kawasan Pasar Tenggarong untuk memberikan imbauan Kamtibmas kepada pedagang dan pengunjung pasar. (Dok: Humas Polres Kukar)Pastikan Sitkamtibmas Kondusif, Sat Samapta Polres Kukar Laksanakan Patroli Dialogis

"Mangkuraja 1 ni dah 1 bulan. Siang dik ada ngalir air, dah jam 12 malam baru ada," sebutnya.

Sementara itu, akun nitha_ibzha mengaku jika air di rumahnya sudah seminggu tidak mengalir.

"Wadah saya dah murung ni dah seminggu ndikda ngalir," ucapannya.

Bahkan, akun @haikaal_26 mengaku telah membayar air kepada PDAM dengan nominal mahal, namun kualitas air tidak sesuai harapan. Dia pun meminta pihak terkait segera mengambil tindakan.

"Mahal-mahal bayar PDAM tapi air keruh kuning ada juga yang bau harus ditindaklanjuti kalo begini terus yang yang masyarakat rugi," tandasnya.

Terpisah, Kepala Bagian Humas Perumda Tirta Mahakam, Wahono mengatakan perubahan warna air sebab menurunnya kualitas bahan baku air Sungai Mahakam.

"Memang kondisi air Mahakam yang sedang bangar yang menjadi sumber air baku kita mas," katanya saat dihubungi katakaltim, malam.

Wahono tak menampik, bahwa air yang mengalir ke rumah konsumen memang mengeluarkan bau tak sedap. Kondisi ini terjadi akibat banyak limbah mengendap hingga terjadi pembusukan.

"Di saat di mana warnanya pekat kandungan oksigennya sedikit, kemudian lumpur-lumpur pengikat lainnya juga sedikit, banyak zat-zat rawa-rawa hasil pembusukan dari limbah yaitu pohon, akar maupun limbah-limbah lainnya ketika air pasang, kemudian mengendap di rawa-rawa itu," tegasnya.

Dia mengaku kejadian ini bukan hanya terjadi di wilayah Tenggarong saja, melainkan hampir ke seluruh wilayah yang masih menggunakan air sungai.

"Kesulitan kita bukan cuma di Tenggarong saja, tapi sampai ke PDAM Samarinda, pokoknya yang masih menggunakan air sungai Mahakam pasti terjadi seperti itu, itu musiman," katanya.

Wahono juga menginformasikan pipa cabang Tenggarong mengalami kebocoran yang cukup besar. Kebocoran ini sudah berlangsung sejak lama.

"Ternyata di Cabang Tenggarong itu juga ada kebocoran yang cukup besar diameter 8 inci. Nah itu di daerah Jalan Ahmad Muksin tepatnya di depan gorong-gorong Pos Polisi Kumala, dan ini sudah berlangsung lama bocornya, cuma karena posisinya air normal (produksi kita besar, red), sehingga pelanggan kita aman-aman aja gitu," urainya. (Akbar)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >