Payload Logo
Top Banner
HIV

Ilustrasi virus HIV. HIV di Kota Bontang mencapai 42 kasus (dok: kolase/canva)

Waspada! Penyakit HIV di Kota Bontang Capai 42 Kasus

Penulis: Agu | Editor:
1 Desember 2025

BONTANG — Kota Tertib, Agamis, Mandiri, Aman, Nyaman, alias Kota Taman, saat ini punya banyak masalah kesehatan. Salah satunya HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Penderita HIV di Kota Bontang mencapai 42 kasus sepanjang Januari hingga November 2025.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang mengungkap mereka yang terjangkit berusia variatif.

Mulai dari remaja hingga usia tua. Penderita HIV berusia 15-19 tahun sebanyak 5 orang. Usia 20-24 tahun ada 4 orang.

Di kalangan dewasa, antara umur 25-49, sebanyak 29 orang. Usia tua di atas 50 tahun ada 4 orang.

Keterangan Dinkes Bontang

Ketua Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Bontang, Nur Ilham, menyampaikan HIV ini virus yang tidak bisa disembuhkan.

Belum ada metode pengobatan untuk menghilangkan infeksi HIV. Menurutnya, upaya yang bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat untuk memperlambat perkembangan penyakit.

"Yang bisa dilakukan hanya menekan agar virus tidak banyak di dalam tubuh," ucapnya kepada awak media, Senin 1 Desember 2025.

Virus HIV yang berkembang berisiko pada sejumlah penyakit turunan. Kompleksitas penyakit yang bisa muncul berupa penyakit ginjal, TBC, hingga Kanker.

"Jadi risikonya bisa menimbulkan kompleksitas penyakit," terangnya.

Keterbukaan dan pergaulan bebas seringkali meningkatkan resiko penularan HIV di kalangan pelajar. Makanya ilmu tentang HIV perlu disadari oleh kalangan remaja.

Sebab kesehatan reproduksi menjadi salah satu pilar yang perlu disadari. Sebab marak terjadi pergaulan yang berujung pada seks bebas sebagai cikal bakal terjadinya HIV.

"Kesadaran demikian perlu untuk kalangan remaja," imbuhnya.

Data Sebelumnya

Penelusuran redaksi terhadap data Badan Pusat Statistik (BPS) Bontang, pengidap HIV dari tahun ke tahun cenderung alami kenaikan.

Sejak 2018, penyakit ganas itu menjangkiti 46 orang. Meningkat jadi 54 di tahun 2019. Namun 2020 mengalami sedikit penurunan, yaitu 44.

2021 kembali turun jadi 35 kasus. Naik sedikit di 2022 dengan jumlah 38 kasus, dan kembali naik di tahun 2023, bahkan melonjak, mencapai 130 kasus. Peningkatan ini, tidak pernah terjadi sebelumnya.

Kemudian data yang tersedia untuk tahun 2024 HIV diperkirakan mencapai 53 kasus.

Tanggapan Dinkes Bontang sebelumnya

Kepala Dinkes Bontang Bahtiar Mabe saat ditemui katakaltim Desember 2024 lalu, menerangkan masalah ini bukan hanya masalah petugas kesehatan.

“Penanganan HIV AIDS itu kan bukan hanya Dinas Kesehatan. Kalau misalnya ada pasien ya pasti kita lakukan pengobatan maksimal. Kita harus lakukan apa yang bisa dilakukan,” ucapnya.

Kadis menilai sebenarnya sebagian banyak kasus datang dari luar. Kemudian di Bontang terdeteksi setelah diperiksa.

“Kalau pun dikatakan meningkat, tapi tidak terlalu signifikan. Tapi sekali lagi, kata orang, di Bontang itu ‘banyak gulanya’,” ucapnya sambil ketawa.

“Sebenarnya kasus-kasus ini tidak didapatkan di Bontang. Tapi orang luar masuk ke Bontang. Lalu di sini dideteksi,” sambungnya.

Lebih jauh Mabe menerangkan perkara itu lebih banyak pada persoalan etika seseorang. Apalagi bagi para pekerja yang berpindah-pindah, yang dinilai bisa lebih rentan.

“Nahhh ini kan persoalan lintas kabupaten. Nginap di luar dan lain-lain. Biasanya karena jauh dari keluarga, misalnya, mereka melakukan hubungan tertentu yang barangkali membuat mereka mengidap itu,” tuturnya terkekeh lagi. (Agu)