Payload Logo
z-421120251125190113161.jpg
Dilihat 0 kali

Acara sosialisasi masalah campak di Kota Bontang, Senin 6 Oktober 2025, malam (dok: Agu/katakaltim)

Darurat Masalah Kesehatan, Dinkes Bontang Minta Jangan Hanya Mereka yang Dibebani

Penulis: Agu | Editor:
7 Oktober 2025

BONTANG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang meminta agar bukan pihaknya saja yang dibebani masalah kesehatan.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Dinkes Bontang, Bahtiar Mabe, dalam acara sosialisasi penyakit campak, Senin 6 Oktober 2025, malam.

Dia memohon sekali kepada semua warga. Sebab persoalan kesehatan menjadi tanggung jawab seluruh komponen masyarakat. Artinya, bukan hanya kewajiban Dinkes semata-mata.

“Tidak bisa hanya ke Dinas Kesehatan aja yang dibebani. Tapi semua komponen masyarakat Kota Bontang harus bertanggung jawab dalam hal ini,” ucap Bahtiar Mabe usai menjelaskan pentingnya imunisasi campak.

Mabe dalam kesempatan itu menegaskan bahwa masalah campak harus ditangani secara serius.

Di Kota Bontang, sepanjang 2025, sebanyak 61 kasus suspek campak yang telah dilaporkan. Untungnya, belum ada korban meninggal dunia.

“Ada 11 di antaranya positif campak pak Wakil,” ucap Mabe melaporkan kepada Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris.

Oleh karena itu, Mabe sangat berharap agar semua pihak secara bersama-sama memerhatikan masalah ini. Supaya cakupan imunisasi bisa mencapai target.

“Mari bersama-sama bahu membahu untuk bisa menjawab masalah kesehatan yang ada. Jadi imunisasi itu menjadi hal yang wajib kita laksanakan untuk bagaimana kita bisa mencegah,” ucapnya.

Di hadapan para RT, Mabe juga menyampaikan bahwa Dinkes tengah berusaha agar masalah stunting bisa ditekan.

Bahkan dia menarget, di masa kepemimpinan Neni-Agus, kasus stunting bisa menurun hingga mencapai 10 persen.

“Mudah-mudahan stunting kita menurun hingga 10 persen,” ucapnya disoraki hadirin. (*)