Payload Logo
f-750320251125190014358.jpg
Dilihat 0 kali

Warga temukan kerangka manusia di hutan gelam wilayah Desa Muara Adang, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, Rabu 01 Oktober 2025 (dok: Polres Paser)

Dicari Sejak Agustus, IRT di Long Ikis Paser Ditemukan Tinggal Tulang

Penulis: Diandi | Editor: Agu
2 Oktober 2025

PASER — Misteri hilangnya seorang warga Desa Adang Jaya, Kabupaten Paser, yang dilaporkan pada 21 Agustus 2025, akhirnya terungkap.

Sosok yang selama ini dicari, kini ditemukan dalam kondisi mengenaskan, sudah menjadi kerangka manusia.

Kapolres Paser AKBP Novy Adi Wibowo, melalui Kapolsek Long Ikis IPTU Slamet Hafidin, membenarkan penemuan tersebut.

Kerangka ditemukan oleh warga di hutan gelam wilayah Desa Muara Adang, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, pada Rabu, 01 Oktober 2025 sekira pukul 11.28 WITA.

"Benar, telah ditemukan kerangka manusia yang diduga kuat merupakan korban yang dilaporkan hilang sejak 21 Agustus lalu. Identitas dikenali oleh pihak keluarga berdasarkan pakaian dan barang-barang milik korban," ujar IPTU Slamet Hafidin dalam keterangannya.

Korban diketahui berinisial W (61), seorang ibu rumah tangga asal Desa Adang Jaya, Kecamatan Long Ikis.

Penemuan bermula saat seorang warga berinisial S tengah mencari kulit pohon gelam dan secara tidak sengaja menemukan tas belanja serta tengkorak manusia.

la segera melaporkan temuannya ke warga lainnya dan kemudian diteruskan kepada pihak kepolisian.

Petugas dari Polsek Long Ikis bersama aparat desa dan masyarakat segera menuju lokasi dan melakukan proses evakuasi kerangka dan sejumlah barang bukti.

“Barang bukti berupa pakaian dan tas yang ditemukan di lokasi turut diamankan,” ucap

Sebelumnya, korban telah dicari oleh keluarga, warga, dan tim relawan selama hampir dua bulan namun tanpa hasil.

Kini, pihak keluarga menerima kenyataan dengan ikhlas, dan berencana melakukan proses pemakaman setelah kerabat dari Batulicin, Kalimantan Selatan tiba di lokasi.

Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya sinergi masyarakat dan aparat dalam menangani laporan orang hilang.

Serta urgensi pelestarian keamanan di wilayah hutan yang masih sering digunakan warga untuk aktivitas sehari-hari. (*)