Kantor Disnakertrans Kubar (aset: hadi/katakaltim)

Disnakertrans Kubar Layangkan Komentar ke Wakil Rakyat Soal Rencana Pengadaan Pelatihan Komputer di BLK

Penulis : Hadi
 | Editor : Redaksi
28 October 2024
Font +
Font -

KUBAR — Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kutai Barat (Disnakertrans Kubar) komentar terkait jurusan komputer yang akan hadir di Balai Latihan Kerja (BLK).


Kabid BP3TK Disnakertrans Kubar, Herlina Christian, mengatakan kritikan salah satu anggota dewan Kubar, Adrianus, terkait rencana Disnakertrans Kubar menghadirkan pelatihan komputer memang diperlukan.

Baca Juga: Anggota DPRD Kubar, Adrianus (aset: hadi/katakaltim)Ratusan Perusahaan di Kubar Tak Tertib, Komisi II DPRD Desak Disnakertrans Ambil Sikap

Pun demikian, Herlina menilai bahwa memang dibutuhkan adanya penjelasan spesifik yang terjadi selama ini dalam dunia pendaftaran pekerjaan.

Baca Juga: Pemuda Kubar Apresiasi Respons Positif Disnakertrans Terkait Rencana Pengaktifan BLK

"Memang beliau (Adrianus) benar melakukan kritik itu, tapi kami di lapangan menemukan bahwa memang ini (pelatihan komputer) sangat diperlukan,” ucapnya kepada katakaltim, Minggu (27/10/2024).

Herlina menyampaikan fakta banyak anak-anak Kubar dari SMK yang lulus jurusan komputer namun tidak lolos tes melamar kerja bagian administrasi.

“Itu karena tidak paham mengoperasikan komputer,” ungkapnya.

Ditambahkan Herlina, sebenarnya ada beberapa jurusan yang menjadi target mereka. Namun saat ini pihaknya masih membutuhkan anggaran tambahan karena saat ini fasilitas masih kurang.

"Kebetulah saya sebagai orang yang diamanahkan untuk mengelolah BLK, dan saat ini sementara menunggu penganggaran baru dalam pengadaan alat tambahan buat jurusan yang akan dihadirkan di BLK,” katanya.

Ia juga menerangkan siswa yang telah lulus dari SMK jurusan komputer, nyatanya masih memiliki kendala saat pendaftaran pekerjaan bagian administrasi.

"Walaupun dia lulusan SMK jurusan Komputer, masih banyak siswa yang minim pengetahuan di dunia komputer,” ucapnya.

Untuk itu pihaknya mempertanyakan kurikulum di sekolah. Mengapa para pelajar yang telah lulus jurusan komputer tapi masih minim dalam aplikasinya.

“Ini perlu dipertanyakan di sekolah-sekolah mengenai kurikulumnya, mengapa siswa yang keluar tidak mendapatkan hasil maksimal dari pembelajaran yang ada di sekolah,” cecarnya. (*)

Font +
Font -