SAMARINDA — Adalah Aan Andriansyah, seorang politisi sekaligus anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, tidak henti-hentinya menyuarakan persoalan lingkungan.
Di berbagai momen dan tempat, Aan—sapaan akrabnya—memberikan edukasi kepada masyarakat agar selalu melestarikan lingkungan. Khususnya mengenai pengelolaan sampah.
Kali ini, politisi Demokrat itu sambangi warga di kawasan Damanhuri. Dalam agenda pembentukan Bank Sampah Unit (BSU), Sabtu 12 Juli 2025.
Kata dia, struktur pengurus BSU akan terdiri dari 6 orang. Saat ini sedang proses finalisasi. Sebentar lagi akan beroperasi.
“Struktur pengurus BSU akan terdiri dari 6 orang dan sedang dalam proses finalisasi. Koordinasi dengan Pak RT juga tengah dilakukan,” ucapnya.
Koordinasi tersebut, kata Aan, dalam rangka izin untuk membentuk BSU. Termasuk persetujuan lokasi.
“Opsinya itu samping posyandu, posko aspirasi, atau depan rumah saya. Nah kemudian kita sosialisasi ke warga sekitar,” tuturnya.
Untuk itu dirinya berharap agar BSU ini bisa segera aktif. Agar sampah nantinya dapat dikelola secara mandiri.
“Semoga BSU di Perumahan SKM Borneo segera aktif dan jadi gerakan warga demi lingkungan yang lebih sehat dan bernilai,” harapnya.
Diketahui, ada beberapa manfaat BSU. Antara lain mengurangi volume sampah di TPA: Bank sampah membantu memilah sampah dari sumbernya, sehingga mengurangi jumlah sampah anorganik yang dibuang ke TPA dan memperpanjang usia TPA.
Kemudian menciptakan lingkungan bersih dan sehat: Dengan adanya pengelolaan sampah yang teratur, lingkungan menjadi lebih bersih dan bebas dari sampah yang berserakan, yang berdampak pada kesehatan masyarakat.
Melestarikan sumber daya alam: Proses daur ulang sampah yang dikumpulkan di bank sampah membantu menghemat energi dan mengurangi pencemaran lingkungan, sehingga melestarikan sumber daya alam.
Manfaat sosial dan ekonominya, misalnya, Menciptakan pendapatan tambahan:
Masyarakat bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari penjualan sampah anorganik yang telah dipilah dan ditabung di bank sampah.
Membentuk kebiasaan baik: Program bank sampah secara efektif mendidik masyarakat tentang pentingnya memilah sampah dan menjaga kebersihan, serta menumbuhkan rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan.
Membangun komunitas yang berdaya: Bank sampah menjadi wadah untuk bergotong royong dalam menjaga lingkungan dan membangun ekonomi lokal, memperkuat fundamental ekonomi masyarakat.
Penciptaan lapangan kerja: Bank sampah juga dapat membuka peluang pekerjaan baru, mulai dari petugas pengumpul hingga pengelola sampah yang didaur ulang. (Adv)











