SAMARINDA — Anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kota Samarinda, Aan Andriansyah, melakukan pembinaan dan sosialisasi Bank Sampah, Kamis, 10 Juli 2025.
Pembinaan dan sosialisasi ini digelar di Bank Sampah Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang, berlangsung di Bank Sampah Unit (BSU) Pandurata.
Menurut dia, Gunung Lingai saat ini menjadi model percontohan. Alasannya, memiliki 11 BSU aktif, terbanyak di tingkat kelurahan.
Beberapa aksi keren dari BSU Gunung Lingai. Misalnya tukar sampah jadi sembako di BSU GMS
500, biopori dan penghijauan bantaran sungai oleh BSU Mawar Merah.
“Sambal dari cangkang udang oleh BSU Melak. Kompos, bersih-bersih sungai, hingga pemilahan rutin oleh BSU lainnya,” ucapnya.
Semua BSU akan terhubung dengan Bank Sampah Induk (BSI) Mugirejo untuk penjualan sampah.
Pun demikian dia mengaku kendala saat ini adalah pengangkutan. Khususnya di gang-gang kecil.
“Saat ini, kendala armada pengangkutan terutama di gang kecil masih jadi PR,” ucapnya.
Namun dia mengaku bersama pihaknya bakal melakukan komunikasi bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda untuk mencari solusinya.
“Namun akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan DLH Samarinda,” tuturnya.
Diketahui, Gunung Lingai juga aktif dalam Program Kampung Iklim (ProKlim) sejak 2023: Jaring sampah di sungai. Bersih-bersih Karang Mumus. Bentuk KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari). Setiap rumah tanam 2 jenis tanaman konsumsi
“Ini langkah kecil dari warga, dampak besar untuk kota. Semangat terus kelola sampah Gunung Lingai,” pintanya. (Adv)











