SAMARINDA – Dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kutai Timur (Kutim), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim libatkan perangkat daerah dan camat se-Kutim.
Dalam agenda workshop Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi B sampaikan pentingnya penyamaan persepsi dalam menangani stunting.
Baca Juga: DPPKB Kutim Gelar Pelatihan Promosi dan KIE Libatkan 70 Peserta
Ia menyebut kegiatan ini bertujuan untuk memastikan setiap langkah program tersebut terlaksana secara konsisten, dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat desa
Baca Juga: Pelaku Curanmor Samarinda Diringkus Serigala Utara Polsek Sungai Pinang
"Workshop ini sangat penting agar tidak ada perbedaan implementasi program antara kabupaten, kecamatan, dan desa. Oleh karena itu, kami hadirkan narasumber dari BKKBN yang kompeten untuk memastikan semua pihak memiliki pemahaman yang sama," kata Achmad Junaidi, di Hotel Gran Verona Samarinda, Kamis (14/11).
Dia menambahkan, Camat sebagai ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kecamatan memiliki peran kunci dalam pengawasan program ini.
Karena itu dia berharap kepala desa, istri camat, serta bunda genre di desa-desa mengambil peran yang lebih aktif mendampingi camat di wilayah masing-masing.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sunarto, yang membuka workshop tersebut menyampaikan kegiatan ini merupakan upaya pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana yang harus komprehensif.
"Dalam workshop bangga kecana kita akan mereview capaian yang berkaitan dengan stunting. Kita juga melihat sinergitas dari TPPS yang ada di Kabupaten Kutai Timur," ucapnya.
Ini dilakukan kata dia, karena dalam catatan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), presentasi stunting di Kutim mencapai 29 persen. (*)