Ilustrasi Neni Moerniaeni dan Bakhtiar Wakkang (dok: kolase/katakaltim.com)

Golkar dan Bunda Neni Menurut Bakhtiar Wakkang

Penulis : Agu
 | Editor : Redaksi
19 April 2024
Font +
Font -

Bontang — Usai mengembalikan berkas pendaftaran bacalon Wakil Wali Kota Bontang di markas Golkar pagi tadi, Bakhtiar Wakkang (BW) menyampaikan komentarnya terkait Neni Moerniaeni.

Menurutnya, Neni Moerniaeni (bunda Neni) merupakan sosok pemimpin yang gesit tak kenal waktu dalam mengurusi masyarakat.

BW meyakinkan dirinya bahwa bunda Neni adalah sosok yang memiliki gaya kepemimpinan inovatif dan sangat tepat untuk masyarakat Bontang.

Baca Juga: Bakhtiar Wakkang kembalikan formulir pendaftaran di markas Partai Golkar Bontang (dok: katakaltim)Usai Kunjungi PDIP dan Demokrat, BW Sambangi Golkar, Ubaya: Cocok Berpasangan

“Jadi saya melihat bahwa bunda Neni itu adalah seorang pemimpin yang inovatif. Kan masing-masing pemimpin punya gaya yang berbeda. Tapi saya melihat bunda Neni itu adalah seorang pekerja. Dia adalah seorang pemikir. Dan dia orangnya itu asyik,” kata BW kepada katakaltim, Jumat (19/4).

BW juga memaparkan perjalanan dirinya selama bertandang di legislator Bontang dan melayangkan komentarnya kepada bunda Neni.

Dikatakannya, ia dan bunda Neni sempat berselisih pikiran. Namun sinergitas dan kolaborasinya lebih banyak.

“Nah, selama saya di DPR mungkin juga putus hubungan saya sebagai anggota DPR ya. Yaaaaa biasalah yang namanya dinamika-dinamika, tapi saya melihat bahwa dia punya prinsip kepemimpinan yang bagus,” ucapnya.

Namun tak kalah penting kata BW, dia sempat “bergandeng” dengan Neni saat memperjuangkan hak-hak masyarakat Kota Bontang terkait dengan Undang-undang migas.

“Kami pernah bersinergi itu dalam hal bagaimana mengubah UU 33 tentang bagi hasil, itu kita bersama bunda Neni yang disampaikan pak Ubaya tadi,” sebut dia.

“Itu tentang migas, menjadi UU nomor 1 tahun 2022, kita sukses di situ, dan hari ini terbukti bahwa itulah bentuk perjuangan kami bersama,” sambung BW.

BW pun menyampaikan ini dengan harapan pikiran atau gagasan yang dulu dijalankan bersama tokoh ternama Kota Bontang itu menjadi tunas segar kolaborasi Golkar dan NasDem dalam Pilwalkot Bontang November mendatang.

“Nah, sehingga saya berharap bahwa dengan konsep-konsep itu, mudah-mudahan Golkar memberikan ruang kepada kami untuk mewujudkan sinergitas dalam membangun Kota Bontang 5 tahun ke depan menuju Indonesia emas,” ucapnya dengan harap.

BW lebih jauh mengatakan sebenarnya NasDem bersama Golkar memiliki simpul emosional yang nyata sejak dulu tak pernah renggang.

“Sampai hari ini saya menjadi bagian dari fraksi Partai Golkar dan Nasdem. Jadi hari ini masih, hubungan (emosional) itu ada,” tutupnya. (*)

Font +
Font -