Payload Logo
w-388420251125184704297.jpg
Dilihat 0 kali

Ketua Kadin Bontang, Amriadi (kiri) bersama Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni (kanan) (dok: agu/katakaltim)

Kamar Dagang dan Industri Indonesia Dukung Pembangunan Hotel di Eks Rujab Wali Kota Bontang

Penulis: Agu | Editor:
2 Agustus 2025

BONTANG — Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) turut beri komentar terhadap rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang membangun hotel di eks Rumah Jabatan Wali Kota Bontang.

Ketua Kadin Bontang, Amriadi, menilai pembangunan hotel dengan sistem Build-Operate-Transfer (BOT), adalah langkah maju yang strategis bagi Kota Bontang.

“Ini langkah maju yang sangat baik,” ucap Amriadi dalam keterangannya, Jumat 1 Agustus 2025.

Kata dia, Kadin Bontang sangat mendukung investasi ini. Bukan saja sebagai pembangunan fisik, kata Amriadi, tapi percepatan ekosistem ekonomi baru yang lebih dinamis

Untuk itu di mengharapkan pembangunan hotel ini berdampak positif berlipat ganda. Secara finansial, menurut dia, investasi ini akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak dan retribusi.

“Dan itu sangat signifikan,” katanya.

Lebih dari itu, sektor ketenagakerjaan lokal akan merasakan manfaat langsung dengan penyerapan tenaga kerja yang besar.

Baik selama fase konstruksi yang padat karya maupun saat hotel beroperasi penuh. “Nah ini sejalan dengan upaya pemerintah mengurangi pengangguran,” jelasnya.

Dukungan terhadap investasi ini juga datang dari berbagai pihak. Alasannya, sangat selaras dengan visi jangka panjang Kota Bontang untuk menjadi destinasi wisata yang bisa bersaing.

Kehadiran hotel representatif akan memberikan fasilitas akomodasi yang memadai bagi wisatawan domestik maupun internasional.

“Yang kita tau selama ini jadi salah satu keterbatasan dalam pengembangan pariwisata di Bontang,” tuturnya.

Dengan adanya fasilitas ini, tambah Amriadi, jumlah kunjungan wisatawan bakal meningkat, mendorong pertumbuhan sektor-sektor pendukung lainnya.

Efek Domino

Masih kata Amriadi, pertumbuhan pariwisata yang didorong oleh pembangunan hotel ini akan melahirkan efek domino positif bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.

Permintaan terhadap produk-produk lokal, suvenir, makanan, dan jasa transportasi akan meningkat.

“Dan ini tentu saja menyediakan peluang usaha baru dan memperkuat ekonomi kerakyatan,” katanya.

Hotel juga bisa menjalin kemitraan dengan UMKM lokal untuk penyediaan barang dan jasa, sehingga secara langsung memberikan dampak ekonomi.

Selain itu, pembangunan hotel ini akan menegaskan potensi besar Bontang sebagai kota yang siap mengembangkan sektor pariwisata dan tidak hanya bergantung pada sektor industri.

“Ini adalah bentuk diversifikasi ekonomi yang penting menciptakan pertumbuhan yang lebih berkelanjutan,” jelasnya. (*)