Norwegia dan Spanyol siap akui kemerdekaan Palestina hingga kampanye keliling Eropa (dok: Unsplash)

Norwegia dan Spanyol Siap Akui Kemerdekaan Palestina hingga Kampanye Keliling Eropa

Penulis : Caca
13 April 2024
Font +
Font -

Katakaltim -- Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store menyatakan pada Jumat, (12/4/2024) bahwa negaranya “siap” untuk mengakui kemerdekaan Palestina dan tempatnya yang “pantas” sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Hal itu ia katakan setelah bertemu Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, yang sedang berkampanye keliling Eropa untuk meyakinkan lebih banyak negara agar mengakui kemerdekaan Palestina.

“Pertanyaannya adalah pada momen apa dan dalam situasi apa (mengakui Palestina) guna mendukung proses menuju perdamaian di kawasan. Dan yang jelas dari pertemuan hari ini adalah kami tetap berkoordinasi erat antara Madrid dan Oslo,” kata Store dalam konferensi pers bersama Sanchez, dilansir Tempo, Sabtu (13/4/2024).

Mereka menyoroti pentingnya sejarah Spanyol dan Norwegia sebagai mediator, mengingat keduanya menjadi tuan rumah pertemuan internasional tentang proses perdamaian Israel-Palestina. Konferensi Madrid 1991 memulai negosiasi yang akhirnya menghasilkan penandatanganan Perjanjian Oslo pada 1993.

Store menyatakan bahwa ia akan “terlibat secara aktif” dengan Spanyol dalam mengakui Palestina dalam beberapa pekan mendatang, dan bahwa ia mendukung “Palestina yang demokratis” dengan Otoritas Nasional Palestina (PA) memerintah Gaza dan Tepi Barat. Gaza, yang saat ini masih dibombardir oleh Israel, berada di bawah pemerintahan kelompok Hamas.

Sanchez menilai ada “tanda-tanda jelas” di Eropa bahwa negara-negara di kawasan itu siap mengakui negara Palestina.

Ia mengatakan ada “momentum yang jelas” dalam mengakui Palestina karena situasi di Gaza, merujuk pada debat mendatang di PBB yang akan menentukan status Palestina sebagai negara anggota penuh.

Norwegia dan Spanyol sekaligus mengutuk situasi kemanusiaan di Gaza, menyerukan gencatan senjata segera dan agar Israel mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan untuk penduduk yang terkepung.

“Kita perlu mencapai solusi politik yang membawa perdamaian dan keadilan untuk selamanya di kawasan ini, dan kita semua sepakat bahwa hanya solusi dua negara yang akan mengakhiri konflik,” kata Store.

“Sudah waktunya untuk beralih dari kata-kata ke tindakan,” tambahnya, menyerukan komunitas internasional untuk segera bertindak guna membantu mengakhiri konflik. “Terlalu banyak orang yang meninggal.”

Setelah bertemu Store, Sanchez langsung melakukan perjalanan ke Irlandia sebagai pemimpin asing pertama yang bertemu dengan pemimpin baru Irlandia, Simon Harris. Irlandia telah menyatakan komitmen untuk mengakui negara Palestina, namun kedua pemimpin akan membahas masalah ini lebih lanjut.

Kemudian pada Senin, ia akan menerima Perdana Menteri baru Portugal Luis Montenegro di Madrid untuk mencoba meyakinkannya melakukan hal yang sama. Tur kampanye Sanchez kemudian akan berlanjut ke Slovenia dan Belgia.

Awal bulan ini, perdana menteri itu melakukan perjalanan ke Yordania, Arab Saudi dan Qatar untuk membahas situasi di Palestina dan Israel.(*)

Font +
Font -