Ilustrasi Feminisme Islam (ist)

Oposisi Islam terhadap Teologi Feminis

Penulis : Agu
19 February 2024
Font +
Font -

KATAKALTIM.COM -- Karena tidak ada trinitas di dalam Islam, tidak ada Tuhan Bapa atau pun Tuhan Anak, makan konsep Tuhan dalam Islam tidak spesifik gender seperti dalam Kekristenan.

Bahasa Arab di dalam Qur'an, kata ganti maskulin digunakan untuk menyebut Tuhan, tetapi hal ini memberikan pengaruh yang kecil bagi perkembangan jenis kritik yang dilontarkan oleh para feminis terhadap konsep Kristen tentang Tuhan.

Di sisi lain, feminisme Dewi, tentu saja sangat jelas tidak sesuai dengan ajaran Islam. Tuhan Islam bukanlah perempuan, dan Dia tidak memiliki anak.

Baca Juga: Luce Irigary (foto: ist)Luce Irigary, Feminisme Teologi dan Dominasi Laki-laki

Bagaimanapun, pendiskusian di dalam teologi berkenaan dengan sifat-sifat Tuhan menunjukkan dengan sangat jelas bahwa terdapat aspek feminin dan maskulin mengenai ketuhanan, dan bahkan feminin memiliki prioritas.

Baca Juga: Seleksi mahasiswa baru perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) 2024 dibuka (Foto: ist)Seleksi Mahasiswa Baru PTKIN 2024 Dibuka dengan 3 Jalur, Menteri Agama Imbau Perguruan Tinggi Kreatif Tarik Minat Pelajar


Seperti yang dikatakan oleh Wolfson dalam studinya tentang teologi Islam, bahwa diskusi tentang nama dan sifat Tuhan memainkan peran dalam teologi Islam yang sebanding dengan diskusi tentang Trinitas di antara para teolog Kristen.

Jadi, konsep ketuhanan Islami tidak hanya bebas dari bias laki-laki yang ada dalam konsep Trinitas, tetapi hal yang paling dekat yang dapat kita temukan dalam Islam atas gagasan tentang hubungan internal dengan ketuhanan yang dibahas dalam agama Kristen.

Dalam hal Trinitas adalah gagasan tentang nama-nama dan sifat-sifat ilahi yang di dalamnya tidak hanya tidak ada bias terhadap yang feminin.

Tetapi feminin itu dimuliakan sebagai yang terpenting. Belas kasih Allah mendahului murka-Nya. (*)

Referensi: Contemporary Topics of Islamic Thought (Muhammad Legenhausen)

Font +
Font -