Diskusi Pemkab Kutim terkait pembangunan Museum Kutim (aset: katakaltim)

Pemkab Kutai Timur Bakal Hadirkan Museum

Penulis : Redaksi
26 June 2024
Font +
Font -

Kutim — Gedung Museum Kutim rencana bakal dibangun Pemkab Kutim pada 2025. Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan rencana itu salah satu upaya pengembangan pendidikan.

“Rencana pembangunan museum merupakan apresiasi pemerintah terhadap nilai-nilai seni, budaya, sejarah, serta alamnya. Agar menjadi media pendidikan bagi generasi selanjutnya,” ucap Ardiansyah Sulaiman, Selasa (25/6).

Pembangunan museum ini, tambah Ardiansyah, sebagai upaya menjaga dan melestarikan sejarah, serta kebudayaan daerah.

Baca Juga: Ardiansyah Sulaiman bersama Arfan (dok: katakaltim)Aroma Koalisi NasDem dan PKS Kutim Mulai Menguat

Dari hasil penelitian ahli, Kutim mengandung kekayaan budaya fantastis dan mesti dilestarikan serta dipekenalkan kepada masyarakat.

Baca Juga: Disdikbud Kutim pantau sekolah (dok: katakaltim)Ribuan Anak Ikuti Ujian Akhir, Disediakan Sekolah Inklusi dan Manfaatkan Teknologi

Politis PKS itu ingin museum Kutim dikelola secara konsisten dan profesional sebagai upaya menarik wisatawan, baik lokal, Nasional dan mancanegara.

“Jangan sampai sudah dibangun, jarang pengunjung yang datang. Jadi pengelolanya harus inovatif dan kreatif untuk menarik minat masuarakat,” tuturnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim Mulyono menyampaikan tahun ini pihaknya mencari lahan pembangunan gedung museum tersebut.

“Tahun ini pematangan lahan terlebih dahulu, tahun depan baru kami ajukan pembangunan gedungnya. Sementara legalitas operasional, kami mengupayakan dalam bentuk peraturan daerah (perda),” tukasnya.

Lokasi pembangunan museum Kutim, Kadis, berada di jalan Soekarno-Hatta, tepatnya di belakang kampus STAIS, dengan luasan sekitar 4 hektar.

Melalui forum group discussion (FGD), ia ingin merumuskan aspek yang harus diperhatikan dalam pembangunan museum. “Kegiatan ini sekaligus mencari konsep museum yang potensial di Kutai Timur nantinya,” pungkasnya. (*)

Font +
Font -