KUTIM — Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, rencana memekarkan Dusun Sidrap, Desa Martadinata, Kecamatan Teluk Pandan.
Pengakuan itu Ardiansyah sampaikan dalam kunjungan dia bersama rombongan ke Dusun Sidrap, Rabu 18 Juni 2025.
Katanya wilayah tersebut akan dijuluki dengan nama Desa Pepaya.
Baca Juga: Prioritas Pembentukan BNNK, Bupati Kutim: Jangan Anggap Remeh Penyalahgunaan Narkoba
Baca Juga: Bupati Kutim Meminta Maaf kepada Warga Kampung Sidrap
Di hadapan puluhan warga, Ardiansyah memerintahkan Dinas kependudukan dan pencatatan sipil (Dukcapil) agar bergerak cepat.
“Harus bergerak cepat. Karena tadi bisikan Kades terkait dengan persyaratan administrasi ihwal Desa Persiapan,” ucapnya melirik Kepala Dukcapil.
“Saya sudah sampaikan ke Kabag Pemerintahan juga. Dan saya mohon juga Dukcapil segera melaksanakan tugasnya agar KTP ini bisa segera selesai di Dusun Sidrap,” sambungnya.
Ardiansyah bilang, salah satu alasan utaman kenapa Dusun Sidrap ini harus dibela karena mereka adalah masyarakat Kutim tentunya.
Belum lagi potensi yang dimiliki Dusun Sidrap dalam bidang pertanian tidak main-main. Tanahnya subur.
“Nah salah satu yang dijaga dan dibela di Dusun Sidrap ini adalah pertaniannya yang cukup subur. Pepaya sekarang sudah ada 1 hektar dan kita minta tambah lagi,” ucapnya.
Terlebih lagi pepaya di wilayah tersebut menurut Ardiansyah, memiliki rasa yang khas. Manis dan enak sekali.
“Ada semacam rasa khasnya pepaya di sini,” imbuhnya. “Silakan nanti masuk ke pertaniannya. Begitu dapat, langsung dibeli. Jangan langsung dimakan. Nanti kasihan petaninya,” sambung Ardiansyah diiringi tawa.
“Nah oleh karena itu, saya tetap memberikan daya dukung kepada Dusun Sidrap untuk menjadikan dusun ini adalah Desa Pepaya,” pintanya.
Politisi PKS itu menyambungkan ceritanya dengan mengungkap pengalaman dia bersama Kepala Desa (Kades) Selangkau, Kecamatan Kaliorang.
Di tahun 2022, dia meminta Kades Selangkau agar desanya itu diberikan motto. Namanya adalah “Desa Air”.
Motto Desa Air bukan lahir dari pemberian yang tidak berdasar. Sebab Desa Selangkau punya mata air dan katanya akan produksi air dalam kemasan.
“Nah beliau (Kades Selangkau) sangat bersemangat dan sebentar lagi punya produk air minum dalam kemasan. Karena memiliki mata air,” terangnya.
Ini lah, tandas Bupati, yang menjadi salah satu program ekonomi kerakyatan. Mendorong setiap wilayah atau desa memaksimalkan dirinya sesuai dengan potensi yang tersedia.
“Jadi masing-masing desa punya kekhasan dan diperjuangkan kegiatan ekonomi kerakyatannya,” imbuh Bupati. (*)