Kutim — Pemkab Kutim sampai saat ini belum juga berhasil menuntaskan masalah kemiskinan di daerah.
Pun demikian, Pemkab Kutim juga berupaya tangani masalah ini. Bahkan, mereka menargetkan kemiskinan ekstrem Kutim berada di angka 0 persen.
Demikian keterangan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim, Noviari Noor.
Baca Juga: Bappeda Kutim Sampaikan Pentingnya Sinkronisasi RPJMD dengan Visi Misi Kepala Daerah Terpilih
"Ada target penurunan angka kemiskinan ekstrem 0 persen di 2024 ini," jelasnya saat ditemui, Senin (5/8) kemarin.
Noviari mengatakan, progres penanggulangan di pertengahan 2024 berada di angka 0,3 persen.
"Semoga di akhir tahun bisa tercapai target kita," jelasnya.
Kemiskinan di Kutim, kata dia, merata untuk semua kecamatan. Sehingga mengharuskan adanya program percepatan penanggulangan.
"Yang pertama kita lakukan perbaikan data, selain itu kita akan melibatkan semua stakeholder untuk menangani ini," katanya.
Lebih jauh Noviari membeberkan bahwa tingginya mobilisasi masyarakat yang bermigrasi ke Kutim jadi salah satu alasan kemiskinan sulit terselesaikan hingga 0 persen.
"Jadi tingkat miskin (sebelumnya) sudah teratasi, nah masuk lagi yang baru," tandasnya.
Pemkab Kutim berencana menyelesaikan target ini dengan berkordinasi dengan semua pihak, termasuk swasta.
"Jadi bukan hanya APBN dan APBD yang kita gunakan, namun juga CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan,” (*)