BONTANG — Pemkot Bontang ikuti agenda Verifikasi Lapangan Hybrid Evaluasi Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2025.
Pertemuan tersebut berlangsung pada Jumat, 13 Juni 2025, di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota.
Ini adalah evaluasi KLA nasional. Dihadiri secara daring oleh pihak Kementerian PPPA, Nanang A. Rachman, sekaligus selaku Verifikator Pusat.
Baca Juga: Ketua KNPI Bontang Menyayangkan Sikap Kepolisian, Minta 10 Massa Aksi Segera Dibebaskan!
1. Hak Sipil dan Kebebasan
2. Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif
3. Kesehatan dan Kesejahteraan
4. Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Budaya
5. Perlindungan Khusus Anak
Dalam diskusi daring, Wali Kota Bontang, Neni, mengaku optimis meraih predikat KLA Utama di tahun 2025.
Keyakinannya itu lahir karena sebelumnya Bontang sudah meraih predikat KLA Madya (2017-2019) dan Nindya (2021-2023).
“Nah tahun ini kami target predikat Utama sebagai komitmen kuat melindungi hak anak, meski dihadapkan pada tantangan era digitalisasi," tandasnya.
Neni kemudian merincikan sejumlah capaian dan inovasi unggulan Kota Bontang, antara lain:
1. Kepemilikan Akta Kelahiran mencapai 99,23%
2. KIA sebesar 78,6%
3. Empat Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) telah berstandar nasional
4. Program PAUD Holistik Integratif dengan cakupan 62,5%
5. Infrastruktur ramah anak berupa RBRA
6. Zona Aman Sekolah, dan fasilitas publik inklusif
7. Penurunan prevalensi stunting dari 24,6% menjadi 17%
8. Keterlibatan CSR dalam penguatan layanan pendidikan, teknologi, dan pengamanan anak.
Neni menilai apapun program yang dilakukan, sangat sulit tanpa kerja sama atau kolaborasi.
“Itu kuncinya,” kata Neni. “Makanya kami libatkan y, dunia usaha, media, serta Forum Anak dari tingkat kota sampai kelurahan dalam perencanaan pembangunan daerah seperti Musrenbang dan penyusunan RPJMD," jelasnya.
Program-program inovatif, tambah Neni, seperti Laskar Ceria, Teman Pujangga, hingga layanan
mobil keliling juga menyumbang perluasan jangkauan pelayanan anak
“Termasuk anak berkebutuhan khusus dan disabilitas,” imbuhnya. (*)