KALTIM — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mengklaim telah menunjukkan komitmen serius terhadap masa depan lingkungan Benua Etam.
Sejalan dengan misi Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur H Seno Aji “Mewujudkan Pembangunan Berwawasan Lingkungan Yang Berkelanjutan”.
Upaya mitigasi terhadap masalah lingkungan itu kini memberi dampak nyata bagi masyarakat.
Pemprov Kaltim melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah berhasil merehabilitasi lahan seluas kurang lebih 59.854,97 hektar.
Area seluas ini telah difungsikan kembali sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan areal Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di sepuluh kabupaten dan kota.
Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menekankan upaya menjaga lingkungan adalah investasi jangka panjang untuk generasi mendatang, sekaligus perlindungan langsung bagi masyarakat saat ini.
“Menjaga lingkungan sama merawat kehidupan dan berinvestasi masa depan menuju generasi emas. Kerusakan lingkungan akan banyak mudaratnya,” tegas Rudy mengutip laman Pemprovkaltim, Minggu 14 Desember 2025.
Karena itu, masyarakat dan seluruh sektor usaha, termasuk pertambangan, perkebunan, dan kehutanan diwajibkan berpartisipasi aktif menjaga lingkungan
Caranya dengan melakukan penutupan dan penghijauan kembali pada lahan yang sudah tidak aktif.
Plt Kepala DLH Kaltim H Joko Istanto mengatakan bahwa data penutupan lahan ini telah diverifikasi dari hasil perhitungan RTH dan RHL
“Yang diajukan oleh sepuluh kabupaten/kota melalui aplikasi IKLH (SITALA) hingga 10 November 2025," ujarnya.
Selain penutupan lahan, komitmen penghijauan diperkuat dengan data Dinas Kehutanan Kaltim yang mencatat penyediaan kurang lebih 1.091.702 batang bibit tanaman untuk kegiatan rehabilitasi.
Bibit ini terdiri dari 36 jenis, termasuk tanaman buah-buahan seperti Kelengkeng, Durian, Alpukat, serta jenis pohon penting seperti Ulin dan Meranti, bahkan Mangrove (Rhizophora) untuk wilayah pesisir. (Agu)
Pilihan Editor: Cacat Pikir Gubernur Kaltim









