Dibaca
99
kali
Ilustrasi hacker di Bankaltimtara (Dok: ian/katakaltim)

Tak Hanya di Kutim, Nasabah Bankaltimtara di Samarinda Raib Rp100 Juta, Warga Bontang juga Sempat Kebobolan

Penulis : Salsabila
 | Editor : Agu
18 March 2025
Font +
Font -

KUTIM — Belakangan santer pemberitaan yang menyudutkan sistem keamanan Bankaltimtara, usai digugat oleh CV Narrayan Gema Perkasa.

Tapi selain CV Narrayan Gema Perkasa, salah satu nasabah asal Kota Samarinda juga mengaku dananya lenyap mencapai Rp100 Juta, diduga akibat tindakan fishing atau hacker.

"Dana kami raib sekitar Rp100 Juta pada Januari lalu. Iya karena hacker. Kami sudah lapor ke Polresta Samarinda akhir Februari lalu," jelasnya kepada Katakaltim, melalui percakapan WhatsApp pada Selasa 18 Maret 2025.

Baca Juga: Pengacara Nasabah Bankaltimtara, Lucas Himuq (dok: caca/katakaltim)Pengacara Nasabah CV Narayyan Gema Perkasa Bantah Keterangan Bankaltimtara

Namun hingga saat ini, ia mengaku belum mendapat tindak lanjut dari pihak Bankaltimtara atas kehilangan tersebut.

Baca Juga: Pengacara Nasabah Bankaltimtara, Lucas Himuq (dok: caca/katakaltim)Pengacara Nasabah CV Narayyan Gema Perkasa Bantah Keterangan Bankaltimtara

"Belum ada informasi apa-apa hanya disuruh menunggu," tambahnya.

Kasus di Bontang

Nasabah lainnya di Kota Bontang mengaku rekeningnya pernah menjadi tempat masuknya dana “kesasar” dari BPD Kaltimtara senilai ratusan juta rupiah.

"Kalau kehilangan uang tidak. Tapi saya dirugikan dengan rekening tabungan saya yang digunakan masuknya uang itu. Tapi gak lama aja, habis itu langsung keluar," jelasnya saat dihubungi katakaltim.

Setelah kejadian itu, dia melaporkannya kepada pihak Bank. Dia diminta agar mereset CMS nasabah dengan dalih adanya fishing.

"Jadi saya gak bisa ngasih bukti karena semuanya sudah tereset,” katanya.

”Tapi waktu itu saya bilang, kalau hp saya yang bermasalah, harusnya uang saya di Bank lain yang tertaut di hp saya ini juga bermasalah kan? Tapi yang ada di BPD itu aja," cecar nasabah tersebut.

Pengakuan Nasabah Sistem Rawan

Ia bahkan menambahkan bahwa sistem keamanan BPD Kaltimtara saat ini sangat rawan. Terlebih pada sistem Cash Management System (CMS).

"Karena hanya one password, coba ditambah menggunakan OTP itu lebih aman lagi. Makanya saya sampaikan ke teman, CMS-nya jangan digunakan dulu soalnya masih rawan," tandasnya.

Pernyataan tersebut juga senada dengan pengacara nasabah CV Narayyan Gema Perkasa yang ada di Kutim.

Mereka meminta agar pihak Bank segera mengevaluasi sistemnya agar tidak merugikan orang banyak.

Kasus di Kutim

Pemberitaan soal tidak amannya sistem Bankaltimtara ini ramai setelah pihak CV Narayyan Gema Perkasa menggugat Bankaltimtara.

Atas dasar hilangnya uang dengan jumlah besar, Rp300 juta, pengacara CV tersebut membawa permasalahan ini ke ranah hukum.

Saat dilakukan mediasi, katanya memang Bankaltimtara mengakui adanya peretasan terhadap akun nasabah tersebut.

Tapi Lucas meragukan itu dan akhirnya membawa masalah ini ke meja persidangan.

Tanggapan Pengacara Bankaltimtara

Kuasa hukum Bankaltimtara, Charles, angkat bicara terkait raibnya uang di Bankaltimtara.

Kata dia, transaksi pada rekening Nasabah melalui website CMS adalah transaksi normal dan sah secara sistem.

Sebab dilakukan dengan menginput user dan password yang sesuai akun CMS Nasabah tersebut, layaknya transaksi perbankan melalui layanan digital pada umumnya.

“Tidak ada masalah pada sistem keamanan transaksi Bankaltimtara,” ucap Charles dalam keterangannya yang diterima katakaltim, Senin 17 Maret 2025.

Untuk itu pihaknya menghimbau masyarakat, secara khusus seluruh nasabah Bankaltimtara selalu berhati-hati saat transaksi perbankan melalui layanan digital.

Tanggapan Manajemen Bankaltimtara

Sebelumnya, pihak manajemen Bankaltimtara juga menyampaikan akan menjalani proses hukum.

Pemimpin Departemen Hubungan Korporasi Bankaltimtara, Nurul Sulaiha mengatakan saat ini perkara tersebut masih dalam tahap persidangan.

“Sehingga kami belum bisa memberikan komentar lebih lanjut mengenai substansi perkara,” ucap Nurul dalam keterangannya kepada awak media, Jumat 14 Maret 2025.

Nurul juga meminta semua pihak bersabar hingga proses hukum memberikan hasil yang jelas.

Tanggapan Pengacara Nasabah

Pengacara Nasabah CV Narayyan Gema Perkasa, Lucas Himuq, membantah keterangan pihak Bankaltimtara.

Pasalnya, pihak Bank mengaku seluruh transaksi berjalan sangat normal. Artinya, apabila ada kesalahan, sebenarnya bukan Bank yang bermasalah.

Pernyataan tersebut membenarkan adanya kemungkinan raibnya uang ratusan juta milik CV tersebut memang akibat ulah peretas atau hacker.

Namun Lucas mengatakan alasan pihak Bankaltimtara itu bertentangan dengan data yang dimilikinya.

“Berdasarkan keterangan klien saya, dia tidak pernah memberikan, baik password maupun ID CMS-nya kepada pihak lain,” kata Lucas kepada katakaltim, Senin 17 Maret 2025.

Terlebih lagi nasabah tidak pernah mengikuti program berkaitan dengan dunia elektronik. Jadi, jika pihak Bank memberi alasan bahwa itu sesuai dengan prosedur, memang benar.

Tapi, di samping itu, untuk menjebol akun nasabah, juga mestinya harus dengan ID yang sama. Padahal nasabah mengaku tidak pernah memberikan ID-nya kepada siapapun.

“Jadi, semua transaksi, baik hacker maupun yang lainnya kan dijebol pasti menggunakan ID password-nya nasabah. Logikanya kan seperti itu,” jelas dia.

Argumen bahwa Bankaltimtara bermasalah menurut Lucas semakin terbukti bukan hanya klien dia yang uangnya raib. Tetapi ada juga nasabah lain.

Minta Program CMS Ditutup

Lucas membeberkan bahwa program Bankaltimtara, CMS, merupakan program baru. Lucas justru menilai program tersebut gagal total.

Untuk itu dia meminta pihak Bank menutup program tersebut agar tidak merugikan nasabah lainnya

“Ini program baru yang dicoba oleh Bank dan ini gagal. Sebaiknya program ini ditutup!” tandasnya.

Tanggapan Wakil Rakyat

Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Husni Fahruddin, pun angkat bicara atas masalah ini.

“Ini perlu perhatian serius,” ucap Husni dalam keterangannya, Sabtu 15 Maret 2025.

Politisi Golkar itu mengingatkan kepada pihak Bankaltimtara agar tidak bermain-main dengan rakyat.

Jika mereka sudah tidak lagi dipercaya, kata dia, maka tunggulah keruntuhannya.

“Jangan sampai Bank yang modalnya dari uang rakyat ini merugikan rakyat sendiri..!!! Manakala Bank sudah tidak bisa dipercaya, maka tunggulah kehancurannya,” tandas dia.

Untuk itu Husni menegaskan pihaknya akan segera memanggil pihak Bank Kaltimtara, meminta penjelasan atas kerugian dana masyarakat.

“Saya sebagai Wakil Rakyat Kaltim akan meminta penjelasan secara detail terkait hal ini,” imbuhnya. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >