KUTIM — Pengacara nasabah (korban) Bankaltimtara, Lucas Himuq membantah keterangan pihak Bankaltimtara.
Diberitakan sebelumnya pengacara Bankaltimtara, Charles mengatakan tidak ada kerusakan sistem di Bankaltimtara.
Artinya seluruh transaksi berjalan sangat normal. Jika ada kesalahan, maka bukan datang dari pihak Bank.
Pernyataan tersebut membenarkan adanya kemungkinan raibnya uang ratusan juta milik CV Narayyan Gema Perkasa akibat ulah peretas atau hacker.
Namun Lucas mengatakan alasan pihak Bankaltimtara itu bertentangan dengan data yang dimilikinya.
“Berdasarkan keterangan klien saya, dia tidak pernah memberikan, baik password maupun ID CMS-nya kepada pihak lain,” kata Lucas saat dihubungi katakaltim, Senin 17 Maret 2025.
Terlebih lagi nasabah tidak pernah mengikuti program-program yang berkaitan dengan dunia elektronik.
Jadi, ketika pihak Bank memberi alasan bahwa itu sesuai dengan prosedur, memang benar.
Tapi, di samping itu, untuk menjebol akun nasabah, juga harus dengan ID yang sama.
Padahal, nasabah mengaku tidak pernah memberikan ID-nya kepada siapapun.
“Jadi, semua transaksi, baik hacker maupun yang lainnya kan dijebol pasti menggunakan ID password-nya nasabah. Logikanya kan seperti itu,” jelas dia.
Lucas membeberkan alasan semakin kuat bahwa Bankaltimtara bermasalah karena korbannya bukan hanya satu orang.
Tetapi juga ada nasabah lain di Kota Samarinda. Nasabah tersebut mengaku juga sudah melakukan laporan atas kejadian serupa.
“Tadi saya barusan ditelepon sama orang Samarinda, dia juga kehilangan uang kurang lebih Rp200 juta,” ungkapnya.
“Jadi kita bantah itu. Sesuai dengan data-data yang kita miliki,” sambung dia menegaskan.
Sebelumnya pihak Bank mengatakan ini adalah ulah hacker.
Namun Lucas mempertanyakan, jangan sampai itu adalah ulah hacker dari pihak Bank.
“Kita jadi memprediksikan hacker itu apakah benar hacker-nya orang luar atau orang dalam sendiri?,” cecarnya.
Lucas membeberkan bahwa program Bankaltimtara, CMS, merupakan program baru. Lucas justru menilai program tersebut gagal total.
Untuk itu dia meminta pihak Bank menutup program tersebut agar tidak merugikan nasabah lainnya
“Ini program baru yang dicoba oleh Bank dan ini gagal. Sebaiknya program ini ditutup!” tandasnya.
Lucas menambahkan pihaknya juga akan melapor secara resmi ke polisi. (*)