KALTIM — Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, beberkan temuan penting usai lakukan perjalanan darat dari Berau menuju Kota Samarinda pada Minggu 16 November 2025.
Usai membuka kegiatan di Bumi Perkemahan Mayang Mengurai 2, Wagub Seno Aji memilih menempuh perjalanan darat, dan mendapati temuan mengejutkan di jalur utara Kaltim.
Menurut Seno Aji, dari rute Tanjung Redeb, Kelay, Muara Wahau hingga Sangatta, ia melihat lalu lintas didominasi truk pengangkut crude palm oil (CPO).
Kenyataan yang membuat Seno Aji heran, sebagian besar kendaraan tersebut tidak menggunakan pelat nomor Kaltim.
"Plat nomornya ada AB, B, DD, DP dan lain-lain. Yang KT paling cuma 5-7 persen," ungkap politisi Gerindra itu saat melaporkan temuannya kepada Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dalam agenda Moorning Briefing di Kantor DPMPD Kaltim, Senin 17 November 2025.
Fenomena ini harus menjadi perhatian, mengingat kendaraan tersebut beroperasi setiap hari di Bumi Etam.
Wagub juga menyoroti kondisi jalan di Kecamatan Kelay yang rusaknya cukup panjang, sekitar 30–35 kilometer. Jalur ini diketahui merupakan rute harian truk-truk CPO tersebut.
Untuk itu Seno meminta untuk bergerak cepat menata sejumlah instansi teknis, seperti Dinas Perhubungan, Bapenda, dan Samsat.
Menurutnya, pemilik kendaraan harus diarahkan, untuk segera mutasi pelat ke kode KT.
Supaya kewajiban pajak kendaraan bisa masuk ke Kaltim dan memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Jika dibutuhkan dasar hukum tambahan, Wagub menyatakan siap hadirkan regulasi.
Wagub juga menegaskan perlunya percepatan perbaikan jalan nasional. Dia berencana meminta BBPJN sebagai perwakilan Kementerian PUPR untuk segera menangani kerusakan tersebut.
Sementara itu, Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud menyambut baik laporan Seno.
Politisi Golkar itu sepakat bahwa pemindahan pelat nomor kendaraan angkutan CPO menjadi KT perlu segera dilakukan.
Pun demikian, Rudy meminta utamakan langkah persuasif. Agar proses berjalan tanpa menghambat kegiatan operasional perusahaan.
"Segera lakukan penertiban secara persuasif dan edukatif ke perusahaan-perusahaan untuk segera melakukan pemindahan ke KT. Tapi jangan sampai menghambat operasional mereka," tegas Gubernur. (Ali)













