BONTANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang bersama Reboot dan Tanoto Foundation menggelar talk show bertajuk "Kolaborasi Daerah untuk Pendidikan Berkualitas" pada Rabu 26 November 2025, di Ruang Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Bontang.
Acara ini menghadirkan ruang dialog strategis untuk memperkuat sinergi pemerintah, sekolah, dan masyarakat dalam membangun pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas di Kalimantan Timur, khususnya Kota Bontang.
Dalam sesi pembukaan, moderator sekaligus perwakilan Tanoto Foundation, Roselina Ping Juan, menegaskan perubahan pendidikan tidak cukup hanya berhenti pada tataran wacana.
la mengapresiasi para guru dan fasilitator daerah yang selama ini menjadi motor inovasi, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan literasi dan numerasi di sekolah-sekolah.
Tanoto Foundation juga memaparkan berbagai dukungan yang diberikan melalui program Operation & Innovation Grant.
Program yang berjalan sejak 2023 ini berhasil melahirkan beragam inovasi berbasis tantangan nyata di sekolah, mulai dari peningkatan kemampuan baca-tulis, penguatan numerasi dasar, hingga membangun budaya belajar yang lebih aktif dan berkelanjutan di lingkungan sekolah.
Lima proyek inovatif dari para Fasda kemudian dipresentasikan dalam sesi khusus. Beberapa yang mencuri perhatian di antaranya GLINUS dari Kutai Kartanegara, SIBINAR dan CERDIK dari Balikpapan, Litera5 yang mengintegrasikan kecerdasan buatan (Al) dalam pembelajaran menulis, serta KPFP Bontang yang sukses meningkatkan kompetensi guru hingga 98 persen melalui pelatihan LKPD berbasis AKM.
Deretan proyek ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi dan inovasi mampu mempercepat peningkatan kualitas pembelajaran.
Sebagai bentuk apresiasi, Wakil Wali Kota bersama pejabat terkait menyerahkan sertifikat kepada ketua program KPFP, CERDIK, dan Litera5, disusul sesi foto bersama yang menandai dukungan penuh pemerintah terhadap kiprah Fasda di daerah.
Memasuki sesi talk show, Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris dan Kepala BGTK Kaltim Wiwik Setiawati tampil sebagai narasumber.
Diskusi mengupas berbagai arah kebijakan pendidikan daerah, peran pemerintah sebagai fasilitator dan regulator, serta pentingnya kerja sama lintas sektor untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia.
Pemerintah juga tengah menyiapkan regulasi pendukung seperti penguatan jam belajar malam hingga pengawasan anak yang melibatkan Satpol PP.
Dalam pemaparannya, Agus Haris menegaskan pentingnya pendidikan yang mampu membuat anak lebih mandiri menghadapi masa depan.
"Pemerintah hadir bukan hanya sebagai pembuat kebijakan, tetapi sebagai mitra yang memastikan setiap anak di Bontang mendapatkan kesempatan pendidikan terbaik," ujarnya.
Talk show ini ikut mempertegas komitmen Pemkot Bontang terhadap peningkatan literasi dan numerasi, penyediaan insentif bagi guru swasta dan honorer, serta dukungan terhadap percepatan sertifikasi guru dan pengembangan sekolah rintisan.
Bertepatan dengan momentum Hari Guru Nasional, kegiatan ini menjadi ruang refleksi bersama untuk terus memperkuat ekosistem pendidikan yang kolaboratif dan berkelanjutan.
Menutup acara, pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan menyampaikan apresiasi mendalam kepada para guru yang telah mengabdikan diri dalam mencerdaskan generasi bangsa. (Adv)










