Dibaca
33
kali
Rapat koordinasi Monitoring Penanganan Ormas Terafiliasi Premanisme yang Mengganggu Stabilitas Keamanan dan Investasi berlangsung di Balikpapan, Sabtu 10 Mei 2025 (dok: hlm/katakaltim)

51,5 Persen Masalah di Kawasan Industri Bersumber dari Premanisme atas Nama ‘Ormas’, Dinilai Menghambat Investasi

Penulis : Hilman
 | Editor : Agu
11 May 2025
Font +
Font -

BALIKPAPAN — Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polhukam, Mayjen TNI Heri Wiranto, menyoroti maraknya tindakan premanisme yang mengatasnamakan organisasi masyarakat (Ormas).

Pernyataan itu dia sampaikan saat rapat koordinasi dengan sejumlah petugas keamanan, baik dari pihak Polri, maupun TNI, Sabtu 10 Mei di Kota Balikpapan.

Kata dia, mereka (Ormas) tidak saja meresahkan warga, tapi juga jadi salah satu hambatan besar bagi dunia usaha dan investasi.

Baca Juga: 5 Ketua Cipayung plus di Kalimantan Timur. KAMMI, IMM, GMNI, HMI dan PMII (dok: agu/katakaltim)Tegas! Cipayung Plus Layangkan Komentar kepada Kapolda Kaltim Baru

"51,5 persen permasalahan di kawasan industri berasal dari ormas. Ini telah berdampak negatif terhadap pertumbuhan investasi," ucap Heri Wiranto saat memimpin rapat koordinasi Monitoring Penanganan Ormas Terafiliasi Premanisme yang Mengganggu Stabilitas Keamanan dan Investasi.

Menindaklanjuti hasil rakor sebelumnya di Kemenko Polhukam, disepakati pembentukan Satgas Terpadu untuk menangani masalah ini.

Guna mewujudkan kepastian hukum, stabilitas keamanan, dan iklim investasi yang sehat di daerah.

Menanggapi pernyataan tersebut, Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Sabilul Alif, menyampaikan pihaknya telah membentuk satgas internal.

Dengan kekuatan 330 personel yang sudah aktif melaksanakan Operasi Pekat Mahakam II dengan 423 kegiatan selama periode 1–9 Mei 2025.

Sementara itu, Kodam VI/Mulawarman juga mendukung penuh upaya tersebut untuk menjamin iklim investasi di Kaltim.

Kodam VI/Mulawarman menyatakan siap bersinergi bersama Polda Kaltim, Pemda, dan seluruh unsur terkait dalam menindak tegas segala bentuk gangguan keamanan berkedok ormas premanisme.

“Ini demi menjaga ketertiban masyarakat dan mendukung program pembangunan nasional di Kaltim,” tegas Kasdam VI/Mulawarman, Brigjen TNI Ari Aryanto.

Di sisi lain, Kaban Kesbangpol Prov. Kaltim, Sufian Agus, menyampaikan dari 3.468 ormas yang terdaftar sejak 2007, hanya 931 yang masih aktif.

Kata dia, Pemprov Kaltim akan terus membina ormas melalui berbagai kegiatan dialog, pelatihan, dan mediasi untuk meredam potensi konflik.

“Serta menumbuhkan ormas yang sehat, produktif, dan berwawasan kebangsaan,” jelasnya. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >