Bontang — Kabar burung pecahnya solidaritas kader PKB dalam mengusung Calon Wali Kota Bontang, dinilai Abdul Haris hanya persepsi pengamat semata.
Hal itu dikatakannya usai mewakili Basri Rase daftarkan diri di penjaringan PKB sebagai Bakal Calon (Bacalon) Wali kota Bontang November mendatang.
Baca Juga: Potensi PKB Dukung Basri Rase, Ternyata Begini Pendapat Abdul Haris
Wakil Ketua DPC PKB itu bahkan menjamin penentuan Calon Wali Kota dari PKB hanya satu garis komando, "Isu-isu yang berkembang di luar adalah dinamika politik," jelasnya kepada para pewarta, Rabu (24/4).
Baca Juga: Bapaslon Basri-Chusnul Jalani Pemeriksaan Kesehatan, KPU Bontang Harap Hasilnya Baik
"Kader PKB Bontang itu solid, kalau misalnya ada kader terbaik lainnya yang mendaftarkan diri, saya rasa DPC terbuka, dan itu bagian demokrasi," tambah dia menegaskan.
Namun, Abdul Haris menyebut sejauh ini Basri masih menjadi kader yang dijagokan dan diharapkan DPC PKB Bontang.
"Tapi kalau menurut DPP masih ada lainnya yang terbaik, nanti tinggal DPP yang menilai dengan berbagai poin penilaian," katanya.
"Misalnya kalau Sutomo Jabir menurut DPP ada poin-poin plusnya, mungkin itu. Tapi kalau di internal PKB yang hari ini hadir, semua menganggap pak Basri adalah kader terbaik yang harus disodorkan ke DPP untuk direkomendasikan," terangnya.
Namun, ia mengaku tak dapat menjamin pilihan kader PKB jika nantinya DPP menetapkan calon lain untuk PKB maju di Pilwalkot Bontang.
“Saya tidak tahu di hatinya masing-masing anggota ya, kalau misalnya bukan ke pak Basri, selaku kader yaaaa pasti ada yang loyal ke partai, ada yang loyal ke pimpinan,” katanya saat ditanyai Katakaltim kemungkinan DPP merekomendasikan Sutomo Jabir sebagai bacalon di Pilwalkot.
"Harapan kita tetap pak Basri yang diajukan, tapi toh kalau dari DPP ada kader terbaik lain yang direkomendasikan maka sebagai kader partai kami harus loyal partai. Tapi saya katakan, ada loyal ke partai ada loyal ke pimpinan,” ujarnya.
Lebih jauh Abdul Haris menanggapi inisiatif Pusat Hubungan Masyarakat (PHM) yang dikomandoi Udin Mulyono yang saat ini mengumpilkan KTP mendukung Basri maju melalui jalur independen.
“Itu relawan, silahkan saja, kalau pun dilakukan itu bagian dari upaya untuk memperkuat dukungan. Kalau mereka (PHM) mengumpulkan data, KTP, yahh saya kira itu bisa jadi poin untuk menilai bahwa pak Basri memang layak,” katanya.
Bahkan ia mengatakan bahwa pihaknya membuka kemungkinan skema independen terjadi jika DPP PKB menetapkan kader lain.
"Kemungkinan karena yang dorong pak Basri ini ada relawan dan organisasi, bukan hanya PKB, jadi kalau misalnya jalur partai tertutup, yaaa relawan siap," pungkas Abdul Haris. (*)