Payload Logo
7-436320251125190927253.jpg
Dilihat 377 kali

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni (kerudung hitam) saat menjadi narasumber dalam agenda peningkatan kapasitas kader lini lapangan program Bangga Kencana (dok: Prokompim)|

Anak Kehilangan Identitas Diri, Wali Kota Bontang Ingatkan Inti Pembangunan Keluarga adalah Cinta

Penulis: Agu | Editor:
13 November 2025

BONTANG — Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, mengingatkan inti pembangunan keluarga adalah cinta dan kasih sayang.

Ceramah epik itu Neni sampaikan dalam agenda peningkatan kapasitas kader lini lapangan program Bangga Kencana, berlangsung pada Rabu 12 November 2025.

"Cinta yang tulus akan melahirkan keluarga yang kuat, berkarakter, dan menjadi dasar bagi bangsa yang tangguh," ucap Neni.

Menurut Neni, ada banyak keluarga yang tampaknya bahagia secara materi.

Tetapi kekurangan kasih sayang dan komunikasi yang sehat. Akhirnya berdampak pada tumbuh kembang anak.

Survei Kecemasan Anak di Bontang

Selain menyinggung aspek emosional keluarga, Wali Kota Bontang juga menyentil berbagai isu sosial yang tengah dihadapi masyarakat Bontang.

Berdasarkan survei terhadap 1.200 anak usia 10-18 tahun, ditemukan sebagian remaja mengalami kecemasan, depresi, dan masalah identitas diri akibat kurangnya perhatian keluarga.

Pemerintah kini tengah menyiapkan kerja sama dengan psikolog klinis dan sekolah untuk memperkuat layanan konseling bagi remaja.

Kebersihan lingkungan tak kalau penting sebagai bagian dari kesehatan mental keluarga.

Untuk itu Neni mengajak masyarakat menumbuhkan kesadaran menjaga kebersihan rumah sebagai simbol energi positif.

“Gerakan Sampahku Itu Tanggungjawabku” atau GESIT disebut sebagai contoh jelas edukasi berbasis perilaku yang harus terus dikembangkan di masyarakat.

Pentingnya Pendekatan Lembut

Dalam pertemuan itu turut membahas isu-isu strategis lainnya, seperti pencegahan kekerasan terhadap anak, stunting, kesehatan reproduksi, serta fenomena kesehatan mental di kalangan remaja.

Untuk itu, Wali Kota Bontang menegaskan pentingnya pendekatan yang lembut, edukatif, dan tidak diskriminatif dalam menangani anak-anak yang mengalami kesulitan psikologis atau kebingungan identitas diri.

Dia berharap kegiatan ini bisa memperkuat kolaborasi lintas sektor antara keluarga, sekolah, tenaga kesehatan, dan masyarakat.

Kegiatan diikuti kader-kader lini lapangan dari seluruh kelurahan di Kota Bontang.

Tujuannya memperkuat kapasitas kader menangani persoalan keluarga dan remaja, sekaligus mempererat kolaborasi antar lembaga masyarakat.

Rangkaian kegiatan meliputi pemaparan materi, refleksi dan motivasi, penerangan hukum, serta pelatihan pencatatan dan evaluasi kegiatan di lapangan.

Hadir narasumber, termasuk Wali Kota Bontang, Kepala Dinas DP3AKB Eddy Foreswanto, narasumber Bidang P4 DP3AKB Jamila Sayuti, serta perwakilan dari Kejaksaan Negeri Bontang, Raka Ferdian. (Adv)