BONTANG — Tim Caretaker DPD KNPI Kaltim, Muhammad Febri KJ, menegaskan rencana pihaknya bakal konsolidasi dan menertibkan KNPI daerah yang tak sesuai amanat Kongres XVI KNPI tahun 2022 di Jakarta.
“Itu SK yang diberikan. Prinsipnya adalah penertiban KNPI di daerah,” ucap Febri kepada katakaltim, Minggu 20 Juli 2025.
Dualisme di Bontang
Mantan Ketua DPD KNPI Kota Bontang itu menyinggung dualisme KNPI di Kota Bontang. Pasalnya, saat dia menjabat sebagai ketua, dualisme tidak ada.
Untuk itu Febri berencana melakukan diskusi terbuka dan mencari jalan serta solusi terbaik soal ‘keretakan’ wadah pemuda ini.
“Melihat adanya dualisme lagi di Bontang, bagus kiranya kita dudukkan bersama ini. Kita mau kembalikan semangat penyatuan seperti saat Musda X saya dulu,” tandas Febri.
Lebih jauh Febri membeberkan bahwa dirinya lah yang berkesempatan membuat satu KNPI di Kota Bontang, yang sebelumnya terfragmentasi (terpecah) menjadi tiga kelompok.
“Sampai hari ini kan, saya yang masih sah membawa Musda penyatuan pemuda dengan menggabungkan 3 kubu pimpinan yang sudah ada sejak 2015 dulu, Ketua Rasyid, Ketua Ical dan Ketua Supriyadi,” bebernya.
“Artinya unsur kesinambungan mantan ketua-ketua KNPI Kota Bontang ini tetap ada di belakang Musda kemarin,” sambung Febri.
Bingung Tiba-tiba Pelantikan
Febri tak menahan diri untuk menyatakan bahwa dia tidak mengetahui sebab-musabab dinamika yang terjadi di tubuh KNPI Bontang belakangan ini.
Bahkan, masih kata Febri, baik pergantian dirinya oleh Indra Wijaya, mau pun munculnya Caretaker KNPI Bontang lainnya, Mohammad Alif Syahrizan (Putra), bukan atas kehendak dia.
“Ini semua bukan kehendak saya lah. Tapi begini, saya juga bingung saat ada pelantikan KNPI Bulan Mei lalu, saya jelas diundang. Tapi bukan sebagai Ketua KNPI hasil Musda X kemarin. Saya hanya diundang atas nama pribadi saja,” ungkap Febri keheranan.
Minta Hilangkan Konflik
Febri mengatakan Ketua Caretaker DPD KNPI Bontang yang ditunjuk sebelumnya, Putra, masih belum ditetapkan sebagai ketua definitif.
"Jadi sampai sekarang unsur kesinambungan ketua masih ada di Musda X saya kemarin dan saya rasa belum kemana-mana ini barang,” ucapnya ketawa.
Febri pun menyeru agar tidak ada konflik KNPI Bontang. Sebab dampaknya bisa berakibat panjang dan sangat merugikan.
"Kalau bukan anak Bontang, siapa lagi yang memikirkan kepemudaan Bontang. Tiap ada konflik KNPI di Bontang kan orang-orang luar saja yang menikmati klaim keberhasilannya di tempat kita. Tapi di kita hanya menyisakan konflik berkepanjangan antar sesama putra Bontang,” terangnya.
Untuk itu, dengan mandat yang diberikan oleh KNPI pusat, Febri mengaku akan berupaya kembali menyatukan KNPI di Kota Bontang.
“Alhamdulillah saya saat dapat mandat Caretaker KNPI Kaltim, mencoba menyelesaikan konflik KNPI Bontang dengan cara-cara yang bijaksana, sesuai kearifan lokal dan pastinya akan membawa semangat penyatuan seperti Musda X kemarin,” pungkasnya. (*)












