KUTIM - Ratusan warga Kecamatan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menerima layanan kesehatan dalam agenda bakti sosial yang diselenggarakan oleh 7 Organisasi Profesi Kesehatan Kutim, Sabtu 8 November 2025.
Ketua Panitia, dr. Kamila, mengatakan kegiatan ini diikuti sekitar 600 peserta, baik masyarakat umum maupun tenaga kesehatan.
Layanan kesehatan yang diberikan meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, konsultasi gizi dan farmasi, serta pemeriksaan laboratorium sederhana.
“Selain itu, pelayanan spesialis juga dihadirkan agar masyarakat bisa mendapatkan layanan komprehensif,” ujar dr. Kamila dalam laporannya.
Kata dia, total ada 46 anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), 15 anggota Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), 25 anggota Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), 35 anggota Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), 5 anggota Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (Patelki), dan 15 anggota Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PTGMI) yang turut serta melayani masyarakat.
[caption id="attachment_37966" align="alignnone" width="1200"] Layanan spesialis Obstetri dan Ginekologi (obgyn) pada ibu hamil dalam Bakti Sosial Kecamatan Kaliorang.[/caption]
Ketua IDI Kutim, dr. Fathurrahman Sp.Pa, mengatakan layanan spesialis yang turut andil dalam baksos ini meliputi, Spesialis Penyakit Dalam, Bedah, Obstetri dan Ginekologi (Obgin), Neurologi, Jantung, Gizi Klinik, Rehabilitasi Medik, Akupunktur, Patologi Klinik, Patologi Anatomi, serta Spesialis Gigi Anak dan Periodonsia.
"Selain itu, masyarakat juga mendapatkan penyuluhan kesehatan, seperti Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan pencegahan Tuberkulosis (TBC), sebagai upaya edukasi dalam menjaga kesehatan diri dan keluarga," terangnya.
Ia menyebut, Baksos 7 Organisasi Profesi Kesehatan ini diharapkan menjadi agenda rutin tahunan yang tidak hanya mempererat solidaritas antarprofesi, tetapi juga memperluas jangkauan layanan kesehatan masyarakat hingga ke pelosok Kutai Timur.
Diketahui, kegiatan ini dibuka dan mendapat apresiasi yang tinggi dari Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman.
"Ini menjadi bukti nyata bahwa semangat pengabdian para tenaga kesehatan Kutim tidak hanya berhenti di rumah sakit atau puskesmas, tetapi juga hadir langsung di tengah masyarakat,” kata Ardiansyah. (*)











