BALIKPAPAN — Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, mengaku wilayah yang dikuasainya belum punya kuliner khas.
Untuk itu, dia mau agar seluruh makanan khas nusantara disatupadukan menjadi kuliner khas Kota Minyak ini.
Pernyataan itu Rahmad sampaikan tatkala hadir dalam agenda Gebyar UMKM 2025. Berlangsung pada Senin 11 Agustus lalu.
“Nanti akan kami lombakan. Dari cita rasa Jawa, Sulawesi, hingga Sumatera, semuanya akan melebur menjadi rasa khas Balikpapan. Inilah langkah awal menciptakan identitas kuliner daerah,” ucapnya.
Dalam pertemuan itu, Wali Kota juga menyampaikan agenda ini sebagai ajang promosi dan memberi ruang bagi para pelaku usaha untuk menunjukkan inovasi produk mereka, terutama di sektor kuliner.
Agenda melibatkan 48 peserta dari dua kategori, yakni koki profesional dan umum. Wali Kota mengatakan, ini salah satu bukti keseriusan Pemkot mendorong pertumbuhan pelaku UMKM.
“Ini ikhtiar kami, supaya pelaku UMKM di Kota Balikpapan bisa terus tumbuh dan berkembang. Tidak hanya sekadar berkumpul, tetapi kami lihat juga inovasi dari masing-masing pelaku usaha,” ujarnya.
Rahmad menambahkan, kegiatan yang diikuti sebanyak 48 pelaku UMKM lokal dengan menyajikan berbagai sajian khas Kota Balikpapan seperti soto, ikan bakar, hingga olahan kreatif seperti kepiting telur asin dan mie berbahan dasar kedelai dan kacang hijau ditampilkan.
“Harapan kami, sajian-sajian ini bisa menjadi ikon kuliner Balikpapan yang mampu menarik minat wisatawan,” ungkapnya.
Wali Kota Balikpapan juga menyinggung tentang pentingnya makanan sehat dan bergizi dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam upaya pencegahan stunting.
Di mana, inovasi kuliner yang sehat bisa menjadi rekomendasi makanan bagi anak-anak di sekolah.
“Kalau perlu kegiatan ini kita kolaborasikan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini sedang dijalankan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kota Balikpapan, Heruressandy Setia Kesuma menambahkan, kegiatan ini sekaligus menjadi sarana melihat langsung perkembangan UMKM di kota minyak.
“Tujuan kegiatan ini agar masyarakat dapat melihat langsung perkembangan UMKM di Kota Balikpapan serta membeli hasil buatan UMKM sebagai buah tangan atau oleh-oleh,” tutupnya.
Pemkot Balikpapan juga berharap ke depan kegiatan serupa dapat melibatkan lebih banyak pelaku UMKM, seiring dengan posisi strategis Balikpapan sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). (*)








