Tugu Pesut Mahakam di Simpang Lembuswana, Kota Samarinda. Tugu ini dinilai tidak sesuai ekspektasi dan ramai diperbincangkan di Sosmed karena menelan anggaran Rp1,1 miliar. (Dok: galang/katakaltim.com)

Dewan Bangga-banggakan Tugu Pesut Mahakam, Dinilai Jadi Simbol Kemajuan

Penulis : Galang
 | Editor : Agung
6 January 2025
Font +
Font -

SAMARINDA – Tugu Pesut Mahakam di Simpang Lembuswana, Kota Samarinda, menjadi topik perbincangan hangat di media sosial lantaran dinilai tidak menyerupai ikan pesut.

Pun demikian, Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Romadhony Putra, memandang tugu dengan anggaran Rp1 miliar lebih itu sangat keren.

Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Romadhony Putra (dok: galang/katakaltim)

Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Romadhony Putra (dok: galang/katakaltim)

Bahkan dia menilai Tugu Pesut Mahakam itu sebagai simbol kemajuan atau modernisasi bagi Kota dengan julukan Tepian tersebut.

Baca Juga: DPRD Kaltim hadiri pengucapan sumpah dan pimpinan DPRD Kota Samarinda pada Rabu 30 Oktober 2024 (aset: @dprdkaltim)Wakil Rakyat Kaltim Hadiri Pengucapan Sumpah Pimpinan DPRD Samarinda, Tekankan Sinergi dan Maksimalkan Fungsi

“Tugu itu keren sekali. Banyak rekan-rekan di Komisi III yang juga setuju dan menganggapnya keren. Karena tugu itu menunjukkan bahwa Samarinda adalah kota yang modern,” ucap Romadhony saat ditemui katakaltim, Senin 6 Januari 2025.

Baca Juga: Evakuasi korban meninggal dunia di dalam Tongkang BG, Sabtu 4 Januari 2025, malam, di perairan sungai Mahakam. (Dok: Damkar Samarinda)Damkar Samarinda Evakuasi Korban Meninggal Dunia dalam Tongkang BG

Ketua Fraksi PDIP ini menjelaskan desain Tugu Pesut Mahkam memiliki makna yang berbeda-beda jika dilihat dari berbagai sisi.

Menurutnya, ikon Pesut Mahakam tidak hanya sekadar logo untuk kegiatan di Samarinda, tetapi juga simbol yang harus dijaga keberadaannya.

“Bentuknya memiliki makna yang beragam tapi intinya adalah melambangkan bahwa pesut bukan sekadar ikon, melainkan juga sesuatu yang harus dijaga,” terangnya.

Tugu yang disebut-sebut sebagai ikon baru Kota Samarinda ini diketahui menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,1 miliar.

Menanggapi itu, Romadhony menilai jumlah gelontoran anggaran sepadan dengan kualitas material yang digunakan dalam pembangunannya.

“Tugu itu dibuat dari baja yang disusun satu per satu. Dengan biaya sebesar itu, menurut saya sangat sepadan,” tukas dia.

Menanggapi pro kontra di masyarakat terkait tugu Pesut Mahakam ini, Romadhony menyarankan agar adanya penjelasan ihwal makna tugu untuk mengurangi perdebatan.

“Seperti tugu-tugu lain, mungkin bisa ditambahkan penjelasan di bagian bawahnya agar masyarakat lebih memahami arti dari tugu tersebut,” tutupnya. (*)

Font +
Font -