BONTANG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang saat ini tengah mengupayakan realiasi program Telemedisin.
Program telemedisin merupakan pengiriman layanan perawatan kesehatan dengan mempertimbangkan jarak dan menggunakan teknologi informasi serta komunikasi.
Baca Juga: Jumlah Pengidap Penyakit TB di Bontang Meningkat, Ini Keterangan Dinkes
Kepala Dinkes Bontang, Bahtiar Mabe, mengatakan program telemedisin ini masih dalam tahapan realisasi setelah menerima kunjungan pihak Kemenkes beberapa bulan lalu di Kota Bontang.
Katanya, tidak mungkin setelah diprogramkan langsung terwujud. Karena ada proses yang harus dilalui.
“Program ini sementara kita proses. Tidak bisa kan saat digaungkan langsung terealisasi. Sama halnya dengan kemoterapi yang kerja sama dengan BPJS. Kan tidak langsung terealisasi,” terang ucap Mabe kepada awak media, di Bontang Lestari belum lama ini.
Pihak BPJS Kesehatan, kata dia, juga butuh Dinkes dalam realisasi program ini. Kedua pihak kini saling mengupayakan secepatnya program telemidisin hasir di Kota Bontang.
“Karena sama-sama membutuhkan. Dinkes butuh BPJS, dan BPJS butuh kan,” tukas Mabe.
Realisasi program telemedisin ini akan diupayakan tahun 2024. Karena menurut Mabe program ini sangat membantu masyarakat.
“Target kita lebih cepat lebih bagus. Kita upayakan tahun ini,” jelasnya.
Alasan mengapa butuy proses panjang karena memerlukan kerja sama berbagai organisasi perangkat daerah (OPD).
Untuk itu dia barharap komunikasi intens setiap OPD agar secepatnya terealisasi.
“Ini kan pelaksanaannya tidak hanya satu OPD aja. Jadi, koordinasi dan komunikasi itu bukan sesuatu yang mudah loh. Sehingga saya tidak bisa target, tapi kita upayakan secepatnya,” jelasnya. (*)