Payload Logo
w-575620251125184520319.jpg
Dilihat 0 kali

Anggota DPRD Bontang, Sumardi, (kiri) dalam rapat bersama Bapperida Bontang, Senin 7 Juli 2025 (dok: Salsabila/katakaltim)

DPRD Bontang ‘Dirujak’ Warga, Banyak Usulan Hanya Menumpuk Jadi Dokumen

Penulis: Salsabila | Editor: Agu
8 Juli 2025

BONTANG — Legislator Bontang, Sumardi namanya, mengaku kapok mendatangi musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang).

Alasannya, banyak keluhan warga, bahkan yang diusulkan bertahun-tahun lalu, hanya sampai di bibir saja. Bahkan usang jadi tumpukan dokumen.

"Jujur kapok saya pak, kalau bisa ditiadakan saja itu Musrenbang. 2 kali saya ikut di Bontang Kuala dan Lok tuan, kapok," kata dia dalam rapat bersama Bapperida, Senin 7 Juli 2025.

Sumardi mengaku kapok karena dirinya sering-sering 'dirujak' warga ihwal usulan yang disampaikan dalam Musrenbang, tapi tak sejalan dengan kenyataan pembangunan di Kota Bontang.

"Dirujak benar saya. Tapi saya sabar saja. Itu tuntutannya dengan yang realisasi di lapangan itu gak ada pak, 0 persen," kata dia tampak kesal.

Politisi Demokrat itu juga mengaku, bahwa masalah ini membuat wakil rakyat malu di hadapan warga.

“Kita ini dibuat malu, seolah-olah gak berbuat apa-apa. Tapi sebagai wakil rakyat saya shalawatin aja," ucapnya ditanggapi gelak tawa yang hadir pada rapat tersebut.

Namun secara serius, Sumardi mengatakan usulan Musrenbang memang harus mendapat perhatian pemerintah. Sebab warga akan terus mengingat hasil diskusi mereka itu.

"Yang pembebasan tanah kuburan, parit, listrik. Juga soal banjir rob akan terus diungkit warga. Kami sudah sampaikan tugas dewan apa, tapi namanya masyarakat ndak mau tahu soal itu," papar dia.

Sumardi juga sepakat dengan Muhammad Sahib, yang sebelumnya mengatakan bahwa masalah Musrenbang ini berdampak pada saat dewan turun menyerap aspirasi warga alias reses.

Tak sedikit yang meremehkan, dengan pernyataan agar dewan mewujudkan keinginan-keinginan warga yang lampau sebelum-sebelumnya.

Bahkan, masih kata Sumardi, tidak sedikit aspirasi yang dikumpulkannya hanya berakhir menjadi dokumen.

"Hanya menumpuk. Kita kumpulkan 200 orang, masing-masing ada catatannya hanya menumpuk begitu saja," imbuh Sumardi.

Ia berharap setelah rapat ini, keluhan terkait keinginan warga mengenai usulan dalam Musrenbang segera ditangani dan diselesaikan pemerintah daerah. (Cca/adv)