Payload Logo
q-596620251125184522259.jpg
Dilihat 0 kali

Ketua Komisi A DPRD Kota Bontang, Heri Keswanto (baju hitam) bersama jajaran Dinkes Bontang kinjungi Puskesmas, Senin 7 Juli 2025 (dok: Agu/katakaltim)

DPRD Bontang Dorong UGD Buka 24 Jam di Puskesmas, Terhalang Tenaga Medis

Penulis: Agu | Editor:
7 Juli 2025

BONTANG — Ketua Komisi A DPRD Kota Bontang, Heri Keswanto, meminta unit gawat darurat (UGD) di Puskesmas agar terbuka dalam 24 jam.

Permintaan itu dia utarakan kepada para tenaga medis dalam agenda Komisi A saat berkunjung ke Puskesmas Bontang Selatan (BS) I dan II, Senin 7 Juli 2025.

“Kalau di BS dua tadi itu yang paling utama sebenarnya adalah UGD-nya,” ucap Heri Keswanto di sela-sela kunjungannya.

Alasan Wakil Rakyat meminta UGD agar dibuka 24 jam karena kota merupakan kawasan rawan. Apalagi di wilayah BS II adalah wilayah padat penduduk. Belum lagi area tersebut ada persimpangan jalan yang besar.

“Karena rawan ya. Di situ ada dua simpangan besar. Kemudian padat penduduk. Yaa harapan kami sih UGD-nya dibuka 24 jam,” pintanya.

Pun demikian, kendala di lapangan adalah kekurangan tenaga kerja. Maka itu pihak dewan saat ini tengah mencari solusinya.

Apakah melalui mekanisme PJLP atau Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan. Bisa juga melalui Outsourcing, atau alih daya.

“Cuman kendalanya sih di masalah tenaga kerja. Nanti kita rumuskan, apakah bisa pakai PJLP atau pakai outsourcing untuk cari solusinya,” terang Herkes.

Lebih jauh, berdasarkan pengamatan Herkes, UGD di rumah sakit, meskipun buka dalam 24 jam, namun hampir seluruhnya tidak memiliki kasur.

“Hampir semua nggak ada kasurnya. Kalau kita datang malam, itu penuh,” bebernya.

Untuk itu, Herkes sangat meyakini apabila UGD di Puskesmas berjalan selama 24 jam, maka bisa melahirkan efisiensi alias pengurangan beban di rumah sakit lainnya.

“Nah ini maksud saya. Supaya Puskesmas ini kita dorong agar bisa buka dalam 24 jam. Jadi, luka-luka yang bisa ditangani Puskesmas, maka selesaikan di Puskesmas aja,” tandasnya. (Adv)