Payload Logo
DPRD Kutim

Anggota DPRD Kutim, Aldryansyah (dok: istimewa)

DPRD Kutim Nilai Pembangunan belum Merata, Contohkan Wilayah Sandaran

Penulis: Salsabila Resa | Editor:
16 November 2025

KUTIM — Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memiliki luas wilayah 35.747,50 km² atau sekitar 17 persen dari total luas Provinsi Kalimantan Timur.

Dengan wilayah begitu luas, pemerintah daerah terus berupaya mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh kecamatan.

Namun, setelah 26 tahun berdiri, sejumlah daerah pelosok di Kutim dinilai masih jauh tertinggal ketimbang kawasan perkotaan.

Salah satunya Kecamatan Sandaran, yang berada di Daerah Pemilihan (Dapil) 5.

Anggota DPRD Kutim, Aldriansyah, menyebut kondisi Sandaran hingga kini masih sangat memprihatinkan, terutama dari segi aksesibilitas.

“Sandaran itu, kalau tidak lewat laut, yaa harus memutar lewat Berau dulu jika ingin lewat darat,” ujarnya kepada Katakaltim belum lama ini.

Menurutnya, konsep pemerataan pembangunan yang selama ini digaungkan pemerintah belum dapat dirasakan masyarakat Sandaran.

Ia menilai upaya meningkatkan konektivitas antarwilayah di daerah tersebut masih sangat minim.

“Itu masih jauh, masih jauh untuk mencapai standar yang baik. Konektivitas antardaerah saja belum memadai,” jelasnya.

Akibat minimnya infrastruktur dasar, lanjutnya, biaya pengiriman maupun harga bahan bangunan di wilayah tersebut menjadi sangat mahal, sehingga semakin menghambat percepatan pembangunan.

Harapan ini diperburuk dengan kondisi proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim yang mengalami pemangkasan mencapai 50 persen lebih dari tahun sebelumnya.

"Makin sulit apalagi dengan sakit-sakitnya. Pemangkas aduh, ya Allah," tandasnya. (Adv)