Payload Logo
7-353520251125191003152.jpg
Dilihat 0 kali

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni bersama Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Aji Muhammad Arifin dalam agenda Erau Adat (dok: Prokompim)|

Erau Adat Pelas Benua Kampong Adat Guntung Kota Bontang Resmi Dibuka

Penulis: Agu | Editor:
19 November 2025

BONTANG — Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, secara resmi membuka Erau Adat Pelas Benua Kampong Adat Guntung Tahun 2025.

Agenda meriah itu dibuka pada Selasa 18 November 2025, di Halaman Rumah Adat Kutai Guntung, Jalan Tari Enggang, Gang Kanjar 1 RT 06 Kelurahan Guntung.

Dalam sambutannya, Wali Kota Neni menegaskan pelaksanaan Erau tahun ini punya makna khusus. Sebab bertepatan dengan 16 Days of Activism Against Gender-Based Violence.

Neni menerangkan maraknya kekerasan digital terhadap perempuan dan anak perempuan. Mulai dari perundungan, pelecehan, penyebaran konten tanpa izin, hingga eksploitasi yang berdampak serius terhadap kondisi psikologis.

Untuk itu Pemerintah Kota Bontang menyampaikan komitmen meningkatkan literasi digital berperspektif gender, memperkuat layanan pengaduan dan pendampingan korban, mendorong regulasi perlindungan perempuan dan anak.

“Serta membangun budaya digital yang aman dan etis,” ucap politisi Golkar itu.

Selain isu perlindungan perempuan, Wali Kota juga menekankan pentingnya pelestarian budaya, pengembangan event besar seperti Bontang Festival.

Serta penguatan pariwisata melalui digital branding untuk mendorong ekonomi kreatif dan UMKM lokal.

Pada kesempatan itu, ia juga menegaskan pentingnya menjaga kondusivitas Bontang yang tetap aman meskipun banyak daerah lain menghadapi aksi demonstrasi.

la mengapresiasi masyarakat Guntung yang menjaga kebersihan lingkungan selama kegiatan berlangsung.

Dalam akhir sambutannya, Wali Kota menyampaikan apresiasi kepada para sultan, tamu kehormatan, dan seluruh masyarakat.

“Yang terus melestarikan budaya serta menjaga persatuan,” tutur Neni.

Sementara itu, sambutan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang diwakili Adji Pangeran Hario Noto Negoro mengapresiasi konsistensi Pemkot Bontang dalam menyelenggarakan Erau Adat Pelas Benua.

Meskipun secara administratif terpisah, Bontang secara wilayah adat tetap bagian dari Kesultanan Kutai Kartanegara.

la berharap kegiatan Erau menjadi sarana perlindungan dan pengembangan adat, sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Guntung.

Rangkaian kegiatan Erau Adat Pelas Benua Tahun 2025 digelar sejak 16-23 November, meliputi ritual adat, pawai keliling, pertunjukan seni budaya, hingga olahraga tradisional.

Kesultanan dan masyarakat turut menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Bontang dan PT Pupuk Kalimantan Timur atas dukungan terhadap pengembangan kawasan adat.

Pada momentum tersebut, Wali Kota Bontang juga menyerahkan SK Lembaga Adat Kutai Guntung kepada Ketua Adat Kutai Guntung sebagai bentuk penguatan kelembagaan adat di Kota Bontang.

Hadir jajaran tamu kehormatan, di antaranya Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sultan Adji Muhammad Arifin beserta Bunda Ratu Sekar Asih, Ketua DPRD Kota Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam, anggota DPRD Ubayya, SVP Tata Kelola dan Manajemen Risiko PT Pupuk Kaltim, Sutrisna, Ketua Adat Kutai Guntung Darmawi, perwakilan Forkopimda, pejabat Pemkot Bontang, Sultan Gunung Tabur, Sultan Sambaliung, kerabat Kesultanan Paser Belengkong, perwakilan instansi vertikal, dan komunitas budaya. (Adv)