Payload Logo
1-406920251125184533495.jpg
Dilihat 0 kali

Anggota DPRD Kota Bontang, Muhammad Yusuf saat ditemui usai menggelar rapat bersama Pemkot Bontang, Senin 30 Juni (dok: Salsabila/katakaltim)

Insiden Tragis di Pulau Beras Basah, Wakil Rakyat Bontang Minta Pihak Terkait Tingkatkan Pengelolaan

Penulis: Salsabila | Editor: Agu
30 Juni 2025

BONTANG — Insiden pahit menimpa seorang wisatawan asal Kota Balikpapan, Sabtu 28 Juni 2025. Dia meninggal setelah terjatuh dari dari banana boat yang talinya sempat terputus saat berlibur di Pulau Beras Basah, Kota Bontang.

Menanggapi itu, Wakil Rakyat Bontang, Muhammad Yusuf, menyayangkan insiden yang merenggut nyawa itu. Menurutnya kejadian ini disebabkan kelalaian pengelola atau pengusaha.

"Artinya pengusaha atau pengelola-pengelola di sana tidak memperhatikan kualitas, sampai talinya bisa putus," ujar Yusuf saat ditemui, Senin 30 Juni 2025.

Menurutnya tragedi ini dapat menjadi catatan buruk ihwal pengelolaan objek wisata di Kota Bontang. Untuk itu dia meminta para pengelola memperhatikan keselamatan wisatawan, salah satunya menggunakan peralatan yang layak.

“Harus layak lah fasilitasnya,” tukas politisi PKB itu.

Dia lebih jauh menyoroti pengelola Pulau Beras Basah terkait batas usia untuk menikmati wahana 'Banana Boat'. Sebab korban meninggal itu ternyata berusia 62 tahun.

"Tidak bisa juga kita salahkan pelancong, karena ada penyedianya. Makanya perlu ada sosialisasi ke mereka," pintanya

Ia meminta agar Dinas Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Bontang sebagai mitra pariwisata agar tingkatkan sosialisasi agar dapat mengantisipasi kejadian semacam ini.

"Pada prinsipnya ini merupakan pelajaran buat kita semua. Harus perkuat sosialisasi dan tingkatkan pelayanan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pulau Beras Basah, Kota Bontang, mendadak gempar. Seorang wisatawan dilaporkan meninggal dunia, Sabtu 28 Juni 2025.

Korban diketahui bernama Sri Wahyuningsih (62), berasal dari Kota Balikpapan. Kronologinya, korban naik banana boat sekitar pukul 11.30 Wita. Tiba-tiba tali banana boat putus.

Korban langsung tercebur ke laut. Dia masih sadar setelah jatuh. Namun, di atas speedboat, korban mengeluh sesak napas.

Korban diduga terkena serangan jantung. Katanya, anak korban sempat memberikan pertolongan pertama.

Kemudian, pada pukul 11.50 Wita, korban sempat memberikan respons, lalu dibawa ke Dermaga Tanjung Laut Indah.

Kepala BPBD Bontang, Usman, membenarkan kejadian itu. Dia mengatakan pihaknya sempat membawa korban ke RS Amalia. “Dokter menyatakan korban meninggal pukul 12.30 WITA," ucapnya.

Usman menyesalkan insiden tersebut.

Ia mengingatkan pentingnya prosedur keselamatan wisata. “Wisatawan wajib memakai pelampung. Juga perlu memperhatikan kondisi kesehatan," pesannya. (Adv)