BONTANG — Calon Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni kampanye di Kelurahan Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Selatan, Minggu (13/10/2024) malam.
Dalam pertemuan itu Neni Moerniaeni menerangkan berbagai programnya untuk meningkatkan kesejahteraan Kota Bontang.
Termasuk di wilayah pesisir Kota Bontang yang selama ini butuh penanganan khusus, baik di bidang infrastruktur mau pun kesehatan dan persoalan lingkungan.
Neni—sapaan akrabnya—juga menerangkan berbagai masalah kasehatan seperti stunting yang nyatanya Kota Bontang meraih peringkat tertinggi se-Kalimantan Timur (Kaltim).
Baca Juga: Neni Moerniaeni Sudah Menetapkan Calon Wakilnya di Pilwalkot Bontang
Dirinya sangat menyayangkan persentase kasus stunting yang cukup tinggi. Padahal sempat turun menjadi 18 persen pada Juli lalu.
Namun, tingkat prevalansi stunting kembali meningkat menjadi 20,6 persen. “Makanya semua ini harus kita benahi,” ucap Neni.
Di pertemuan itu, Neni juga menyinggung masalah pengangguran. Di mana Kota Bontang juga berada di posisi tertinggi angka persentasenya.
Lebih jauh menyangkut masalah Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kota Bontang, dikatakan Neni, bahkan lebih rendah ketimbang Mahakam Ulu.
Padahal APBD Bontang sudah cukup bisa menyelesaikan masalah pelayanan dalam berbagai aspek.
“Termasuk SPM-nya, kita ini rendah daripada Kabupaten Mahakam Ulu,” ucap Neni.
Dalam kesempatan itu dialog Neni bersama warga terus berlangsung. Membahas masalah gizi, pengaktifan posyandu, kemudian persoalan sanitasi yang buruk, pendidikan dan masalah ketersediaan air. (*)