KUBAR — Warga Kampung Muara Ponaq, Kecamatan Siluq Ngurai, Kabupaten Kutai Barat, hingga saat ini belum merasakan aliran listrik untuk penerangan. Bahkan, terkendala jaringan telekomunikasi.
Sehari-hari warga mendapat penerangan dengan mengandalkan mesin genset dan tenaga surya yang dipasang secara pribadi.
Namun karena keterbatasan bahan bakar, tidak memungkinkan mereka mendapat aliran listrik dalam waktu lama. Pemakaiannya pun dilakukan secara terbatas.
Petinggi Kampung Muara Ponaq, Rudiyanto menjelaskan tenaga surya yang digunakan warga hanya cukup untuk penerangan sederhana.
Bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari pemerintah provinsi yang pernah diberikan sekitar 8 tahun lalu pun kini tidak lagi berfungsi maksimal.
"Sekarang kondisinya hanya mampu menyuplai listrik selama satu jam, itu pun terbatas. Sisanya hanya bisa menyalakan lampu jalan. Sudah hampir satu tahun terakhir keadaannya seperti ini," katanya kepada wartawan, Rabu (20/8/2025).
Ia mengatakan genset biasanya menyala kurang lebih empat hingga 6 jam, dengan konsumsi bensin rata-rata 4 sampai lima liter setiap malam.
Dengan harga bensin mencapai Rp18 ribu per liter, beban pengeluaran masyarakat pun kian besar.
"Bisa dibayangkan, sudah bertahun-tahun kami tidak memiliki penerangan yang layak. Tanpa listrik, banyak pekerjaan masyarakat tidak bisa berjalan dengan baik," bebernya.
Ia mengungkapkan sebanyak 84 kepala keluarga atau sekitar 300 jiwa yang tinggal di kampung tersebut. Warga hanya berharap agar listrik PLN bisa segera masuk.
"Beberapa bulan lalu tim PLN sudah datang melakukan pengecekan jalur masuk dari Muara Tae ke Muara Ponaq dengan jarak sekitar 10 kilometer. Kami berharap segera direalisasikan," pintanya.
Selain persoalan listrik, masyarakat juga menghadapi kendala telekomunikasi. Sinyal operator seluler yang tersedia tidak stabil, sering kali hilang dan sulit digunakan.
Sebagian warga memilih memasang Starlink untuk akses internet. Namun belakangan pemasangannya semakin dibatasi.
"Kami berharap ada solusi dari pemerintah atau penyedia lain, agar masyarakat bisa menikmati jaringan komunikasi yang lebih baik," bebernya .
Dengan kondisi ini, warga Muara Ponaq masih menanti perhatian serius pemerintah agar kebutuhan dasar berupa listrik dan jaringan komunikasi dapat segera terpenuhi. (*)












